SELATPANJANG (riaumandiri.co)-Kopi Liberica dari Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, dinyatakan sebagai hasil pertanian terbaik oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Nasional RI. Hal itu ditandai dengan diserahkannya sertifikat Indikator Geografis untuk kopi tersebut.
Penyerahan sertifikat IG itu dilakukan Menteri Hukum dan HAM, Yassona Laoly, disaksikan Wakil Presiden RI, M Yusuf Kalla, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (18/7) pukul 13.00 WIB. Sertifikat diterima langsung oleh Bupati Kepulauan Meranti, H Irwan Nasir.
Meranti satu-satunya kabupaten di Riau yang mendapatkan sertifikat tersebut. Bupàti Irwan menjelaskan bahwa sertifikat tersebut sebagai satu lagi bentuk pengakuan pemerintah terhadap potensi pertanian di Kepulauan Meranti.
Sebelumnya sagu Meranti juga sudah diakui oleh Pemerintah Pusat.
“Ini patut kita syukuri dan kedepan kita perlu terus mengembangkan kopi Liberica Meranti ini sebagai salah satu tanaman kopi yang potensial di tanah air. Perlu kerjasama petani dan pelaku industri untuk mengembangkan kopi ini,” jelasnya.
Menurut Irwan, ke depan perlu perluasan tanaman kopi tersebut serta kualitas panennya. Selain itu dia mengajak pelaku industri untuk mengolah tanaman kopi liberika ini agar menjadi beraneka minuman karena citarasanya memang sudah diakui.
Irwan menyampaikan ucapan terimakasih kepada tim survei dari pusat serta Wakil Presiden RI M Yusuf Kalla. Sebab, adanya pemberian sertifikat ini, akan menjadi motifasi bagi masyarakat Meranti, khususnya petani kopi untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas tanamannya
.
Selain itu, Irwan juga menghimbau kepada pihak dinas terkait agar mendukung penuh terhadap aktifitas masyarakat petani yang ada di Meranti.
"Pemkab akan mendukung penuh terhadap upaya petani kopi.
Diharapkan kopi Liberica ini tak hanya di Rangsang saja, tapi juga di daerah lain diseluruh pulau yang ada di Meranti.
Dengan begitu, ke depan Meranti akan menjadi pengekspor kopi terbesar dengan kualitas yang terbaik dan cita rasanya berbeda.
Tentu ini membutuhkan kesungguhan dari semua pihak, mulai dari petani hingga pemerintah," sebut Irwan.(jos)