RAMBAH HILIR (Riaumandiri.co)- Desa Pasir Utama, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, terpilih menjadi lokasi Kampung KB di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Desa ini terpilih sebagai kampung KB, sebab telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.
Indikatornya yakni manfaat program KB harus dapat lebih dirasakan secara langsung oleh masyarakat terutama yang berada di wilayah miskin, padat penduduk, tertinggal, terpencil, dan wilayah nelayan di seluruh tanah air.
Demikian disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Surya Chandra Surapaty, usai peresmian kampung KB yang dilaksanakan di Desa Pasir Utama, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo, tentang manfaat program KB yang lebih fokus kepada masyarakat kurang mampu dan masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan.
“Dengan gencarnya pencanangan Kampung KB diseluruh wilayah oleh para Gubernur dan Bupati, Program KB diharapkan akan dapat bergema kembali dan menjangkau masyarakat terutama yang berada di desa-desa, dusun-dusun, wilayah padat penduduk, wilayah miskin perkotaan dan kampung-kampung di seluruh Indonesia," tegas kepala BKKBN, Surya Candra Surapaty.
Menurut Surya keluarga Indonesia akan menjadi keluarga yang berkualitas, jika pengendalian angka kelahiran tercapai, pertumbuhan penduduk seimbang melalui pengaturan kehamilan sebagai upaya membantu pasangan usia subur (suami-istri) yang muda untuk melahirkan dengan jumlah anak yang ideal. Sehingga dengan gerakan Kampung KB, diharapkan akan menurunkan angka kebutuhan ber-KB, yang tidak terlayani (unmet need) dari 11,4 persen menjadi 9,91 persen tahun 2019 sebagai target RPJMN.
Dalam Strategi Pembangunan Nasional (Dimensi Pembangunan) 2015-2019, BKKBN mempunyai peran pada Dimensi Pembangunan Manusia (Dimensi Pembangunan Kesehatan dan Mental/Karakter). Dengan demikian, BKKBN harus turut berkontribusi dalam pelaksanaan Revolusi Mental. Bentuk kontribusi BKKBN tersebut berupa inisiatif melakukan Revolusi Mental berbasis Pancasila melalui keluarga. Inisiatif BKKBN ini diwujudkan dengan diawali penyusunan buku “Revolusi Mental Berbasis Pancasila Melalui Keluarga”.
Buku tersebut telah diluncurkan bertepatan dengan Kongres Keluarga Indonesia (KKI) di kantor BKKBN pada 2 Juni 2016 yang lalu. Dengan pendekatan keluarga, sebagai unit terkecil dalam masyarakat, sekaligus wahana pertama dan utama, maka diharapkan nilai-nilai etos kerja, integritas, dan gotong royong akan dapat lebih terinternalisasi bagi anggota keluarga maupun masyarakat sekitarnya.
Revolusi Mental harus kita laksanakan berdasarkan sila-sila Pancasila: sila ke-1 Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu komunikasi transedental spiritual (nilai integritas); sila ke-2 kemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu komunikasi intrapersonal (nilai etos kerja), sila ke-3 persatuan Indonesia, yaitu komunikasi interpersonal, berkepribadian merdeka, dan demokratis (nilai gotong royong), sila ke-4 kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan (berdaulat); dan sila ke-5 keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (berdikari).
“Dengan demikian, Gerakan Nasional Revolusi Mental adalah bagian dari Revolusi Pancasila dengan mempraktikkan sila-sila Pancasila dalam kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat, dan bernegara. Pelaksanaan Revolusi Mental akan mendukung revolusi karakter bangsa secara optimal untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik; berdikari secara ekonomi; dan berkepribadian secara sosial budaya. Karakter sendiri terbentuk sebagai hasil pemahaman tiga hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dengan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual),” terangnya. (adv/humas)