TEMBILAHAN (HR)-Desa Sungai Berapit adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Concong Kabupaten Indragiri Hilir. Desa yang berpenduduk 1.500 jiwa atau 235 Kepala Keluarga ini berpenghasilan sebagai petani kelapa dalam, dimana setiap per 3 bulan dapat menghasilkan 5 ton kelapa dan membuat desa ini sebagai penghasil kelapa terbesar di Kecamatan Concong.
Namun semua itu hanya cerita masa lalu, faktanya saat ini, per 3 bulan kelapa yang dihasilkan dari desa tersebut hanya sebanyak 500 kilogram saja.
Penurunan drastis tersebut terjadi karena kebun kelapa milik masyarakat di sana sudah rusak akibat terendam air karena tidak ada tanggul penahan air yang bisa mencegah masuknya air ke kebun-kebun masyarakat.
Kepala Desa Sungai Berapit, Edy Yanto mengatakan, masyarakatnya sangat membutuhkan perhatian kusus dari Pemerintah Kabupaten melalui instansi terkait untuk membangun tanggul mekanik dan trio tata air, karena dikatakan dia jika hal ini terus dibiarkan masyarakat akan kehilangan mata pencahariaannya.
"Kalau tidak dibangun tanggul untuk menahan air pasang sedini mungkin, maka 2 tahun lagi semua kebun masyarakat itu akan habis," ujar Edy.
Meskipun saat ini dikatakannya ada sebuah perusahaan yaitu PT Indo Green Jaya Abadi yang merupakan anak perusahaan Surya Dumai sedang memulai membuka perusahaan, tidak mungkin dikatakan Edy, masyarakatnya meninggalkan profesi semula yaitu petani menjadi buruh di perusahaan.
"Kalau pun baiknya itu bisa jadi pekerjaan sampingan, tapi perusahaan juga baru menanam bibit masih lama prosesnya. Untuk itu saya mewakili seluruh masyarakat di Desa Sungai Apit mengharapkan perhatian dari Pemkab Inhil untuk dapat membangun tanggul tahun ini," harap Kades Sungai Berapit.(grc/yuk)