PEKANBARU (riaumandiri.co)-Masih buruknya kondisi jalan serta naiknya harga kebutuhan pokok atau sembako, hingga kini masih saja terulang di Riau. Khususnya saat Ramadan dan Idul Fitri datang.
Tidak hanya itu, penertiban penyakit masyarakat serta masih maraknya tempat hiburan yang masih beroperasi saat Ramadan, juga ikut menjadi sorotan.
Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) tentang fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi instansi vertikal dalam menyambut bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1437 H, di Gedung Daerah, Jumat (3/6). Rapat tersebut dipimpin langsung Gubri Arsyadjuliandi Rachman.
Dua permasalahan tersebut, diungkapkan sejumlah pemerintah kabupaten/kota yang hadir dalam kesempatan itu. Saat ini, sejumlah pemerintah kabupaten/kota, terus menggesa perbaikan jalan,
Jalan
dengan tujuan aktivitas masyarakat tidak terganggu. Khususnya saat arus mudik dan balik Lebaran nanti.
Sementara itu, Pemkab Rokan Hilir, Indragiri Hulu dan Pemko Dumai, menyorot perihal kenaikan harga sembako, yang selalu terulang ketika Ramadan dan Lebaran Idul Fitri datang. Karena itu, mereka berharap ada solusi konkrit supaya kondisi itu terulang lagi. Atau bila pun harga sembako masih naik, namun kenaikannya bisa ditekan semaksimal mungkin.
Tak Hadir
Masukan itu pun diterima Gubri Arsyadjuliandi Rachman. Karena itu, ia pun mempersilakan Dinas Bina Marga Riau, untuk memberi pemaparan terkait kesiapannya dalam menghadapi mudik dan balik Lebaran tahun ini.
Namun harapan Gubri mendapatkan keterangan, ternyata tidak terwujud. Pasalnya, Kepala Dinas Bina Marga Riau, Syafril Tamun, ternyata tidak hadir dalam rapat tersebut. Menurut salah seorang stafnya, yang bersangkutan sedang berada di Batam.
"Izin Pak Gubernur, Pak Kadis Bina Marga sedang di Batam, Pak," ujar Kasi Perencanaan Dinas Bina Marga Riau, Khairil Anwar.
Laporan staf Syafril Tamun tersebut langsung membuat Gubri keheranan. Pasal tadi pagi saat halal bi halal menyambut bulan Ramadhan masih terlihat. "Ha, ke Batam? Tadi ada kok. Saya tak mau, panggil Kadis Bina Marga sekarang!" kata Andi Rachman.
Gubri tidak terima dengan alasan bawahan Syafril yang mengatakan bahwa pimpinannya sedang berada di luar kota. Saat Gubri menyuruh bawahannya untuk segera hadir dalam rapat tersebut, sontak suara riuh tawa dari peserta rapat terdengar.
Sementara Khairil Anwar tampak gusar, karena nomor hape Syafril tak bisa dihubungi. "Nomor Bapak tidak bisa dihubungi Pak," ujarnya.
"Sampaikan (kepada Syafirl Tamun, red), Bina Marga silakan hubungi setiap daerah yang mengeluhkan tadi," tegas Gubri.
Tidak hanya itu, sorotan juga dilontarkan Gubri terhadap kinerja PLN. Pasalnya, sepanjang rapat berlangsung, tidak ada keterangan dari instansi tersebut, terkait kesiapannya dalam penyediaan listrik bagi masyarakat.
Perihal penyediaan listrik, juga sempat menjadi perhatian. Sebab, masyarakat sangat mengharapkan tidak ada pemadaman listrik selama Ramadan, karena dikhawatirkan bisa mengganggu aktivitas masyarakat dalam melaksanakan ibadah.
"Mana PLN, Ngomonglah Pak. Kalau nggak punya catatan, saya punya catatannya," ujar Gubri. (bbs, grc, rtc, sis)