Pandan (riaumandiri.co)- Puluhan massa yang mengatasnamakan Komunitas Wartawan dan LSM Sibolga-Tapteng mendemo Ketua DPRD Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani, karena dinilai melecehkan profesi wartawan dan LSM dengan sebutan ‘Rosita’ alias Raja Olah Sibolga-Tapteng.
Tidak terima dengan tuduhan yang disampaikan oknum Ketua DPRD itu beberapa waktu lalu, wartawan dan LSM menuntut Bakhtiar harus minta maaf secara terbuka.
Itulah poin penting yang disampaikan Komunitas Wartawan dan LSM saat melakukan aksi protes di depan Gedung DPRD Tapteng, Kamis, (2/6).
“Kami terhida dan tersinggung dengan perkataan Ketua DPRD Tapteng, Bakh tiar Sibarani dalam acara pisah sambut Kapolres Tapteng. Yang mana dalam sambutannya Bakhtiar mengatakan, bahwa wartawan dan LSM Sibolga-Tapteng adalah ‘Rosita’. Ketua DPRD Tapteng telah melecehkan profesi kami sebagai wartawan dan LSM, dan kami tidak terima peryataan tersebut. Urus sajalah dapurmu woi Bakhtiar, jangan pernah kau urusi dapur oranglain,” teriak massa.
Dohar Franklin sebagai kordinator aksi meminta agar Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRD Tapteng, memanggil dan memeriksa serta memberikan sanksi tegas terhadap Ketua DPRD Tapteng, Bahktiar Ahmad Sibarani, karena bersifat arogan dan tidak beretika dalam bersikap dan berbahasa.
Terkait aksi tersebut, tak satupun anggota Dewan Tapteng yang datang untuk menerima kehadiran massa. Akibatnya, massa melakukan aksi goyang pagar kantor DPRD dan membakar ban bekas, sambil berteriak bahwa Bahktiar banyak cakap dan arogan serta tidak pantas menjadi Ketua DPRD yang terhormat apalagi menjadi balon bupati Tapteng.
Diakhir aksi, massa mengajak kepada seluruh wartawan dan LSM Sibolga-Tapteng agar memboikot seluruh pemberitaan terkait Ketua DPRD Tapteng yang sudah melecehkan profesi para pengejar berita dan LSM itu.
Sementra itu Ketua DPRD Tapteng, Bakhtiar Sibarani ketika dijumpai ke ruangannya tidak ada di tempat. Demikian juga SMS konformasi yang ditujukan kepadanya tidak berbalas walaupun ada laporan terkirim. (ant/ivi)