SIAK HULU (riaumandiri.co)-Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) terus saja memikat hati banyak pihak. Di tengah isu melorotnya inovasi nasional, terbetik kabar baik dari Kabupaten Kampar, Riau. Pihak Kerajaan Perak, Malaysia menjadikan program RTMPE sebagai pilot project.
Pemerintah negeri jiran itu tak butuh lama dalam berburu pengetahuan baru. Secara bergelombang, sejumlah petani dari negara tetangga itu berdatangan buat mempelajari teknik pertanian terpadu yang diklaim berbiaya murah, tidak membutuhkan lahan dalam skala luas dan dinyatakan memiliki tingkat keberhasilan tinggi.
Salah seorang peserta pelatihan bernama H. Mohd. Saadin Yusof menyatakan, program RTMPE di Kabupaten Kampar, Riau, telah memikat pihak kerajaan.
Sebelumnya, informasi tentang keberadaan RTMPE itu diketahui melalui media. Pihak kerajaan yang tengah mencari inovasi baru dalam meningkatkan taraf hidup petani kemudian berkali-kali mengirim utusan ke Kabupaten Kampar buat mengetahui persis program dimaksud.
“Program menjadi pembicaraan di kalangan kerajaan termasuk pakar pertanian di negara saya. Setelah melalui pertimbangan matang, maka kami memutuskan untuk langsung belajar ke Kampar dengan cara mengirim petani. Untunglah pemerintah kabupaten tak pelit dalam berbagi ilmu. Beliau malah menyambut baik dan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk ikut dalam pelatihan.” ujar Saadn Yusof.
Saadin yang menjabat sebagai kepala kampung –atau setingkat Kepala Desa di negaranya, adalah bagian dari 22 orang peserta pelatihan RTMPE.
Saadin sedemikian bersemangat. Ia memprediksi bakal banyak lagi petani Malaysia yang akan mengikuti pelatihan karena program dirasa sangat efektif.
Salah seorang peserta lain bernama Johar Ariffin juga menyatakan hal sama. Menurutnya program RTMPE telah membuka wawasan baru. Johar adalah pensiunan sebuah jawatan di Kerajaan Perak, Malaysia yang sejak tiga tahun terakhir menekuni peternakan.
“Gagasan RTMPE sangat bagus dan telah membuka mata kami. Semula tak terbayangkan banyak hal bisa dibuat sekaligus dengan biaya murah dan hasilnya maksimal,” tuturnya.
Ia menilai Pemerintah Kabupaten Kampar telah membuat terobosan yang jika dilakukan semua daerah yang karakteristik alamnya sama, akan membawa kebangkitan ekonomi besar-besaran.
Dari pihak pemerintah Indonesia sendiri, program ini terakhir memikat Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi atau PDTT.
Dirjen PPMD RI Prof DR Ahmad Erani Yustika yang datang ke komplek pelatihan Kubang Jaya Selasa (17/5) lalu menyatakan bahwa RTMPE adalah contoh nyata ketika pemerintah daerah serius dan sangat fokus dalam mengembangkan seluruh potensi berlandas kekuatan lokal. Sebelumnya juga program ini ramai dikunjungi sejumlah tokoh semisal Amien Rais yang menyatakan inovasi semacam RTMPE adalah bagian dari hal yang membanggakan.(adv/humas)