PEKANBARU (riaumandiri.co)-Martin Panjaitan merupakan seorang atlet cabor boling tuna netra binaan National Paralympic Committee (NPC) Riau yang akan berlaga pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2016 di Jabar.
Ada tiga atlet tuna netra yang mewakili Riau pada Peparnas cabor boling yang akan diselenggarakan di Jabar nantinya. Salah satunya pria kelahiran Sidempuan, Martin.
Martin mengalami kebutaan sejak tahun 2007 akibat penyakit Glaukoma menyerangnya, ketika itu dirinya masih berseragam sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
"Awalnya hanya mata sebelah kiri, lalu ke mata sebelah kana," ucap atlet kelahiran Tapanuli Selatan, Sumut kepada Haluan Riau, Rabu (18/5).
Martin yang telah bergabung dengan NPC Riau pada bulan Januari 2016, mengaku telah banyak mendapatkan ilmu dalam pelatihan cabor boling.
Martin mengatakan ada beberapa kendala yang ditemuinya selama latihan cabor boling. Salah satunya mengatur lurusnya dalam lemparan agar mengenai Pin atau sasaran.
Meskipun ada beberapa kendala dirinya siap melakukan terbaik bagi Riau, hal itu terlihat dari jadwalnya berlatih.
"Kami berlatih sebenarnya hanya tiga hari dalam seminggu, tapi saya menambahkan jadwal latihan saya melebihi dari jadwal yang ditentukan pelatih," sebutnya dengan nada optimis.
Tidak optimis menjalani hari-hari selama berlatih, dirinya juga optimis akan menyumbangkan medali emas.
"Target saya emas nantinya, bang," ujarnya kepada Haluan.
Semangat yang dilakukan oleh Martin diharapkan mampu menular kepada rekan para atlet paralimpik yang akan mengikuti Peparnas nantinya.(mg4)