BENGKALIS (riaumandiri.co)-Para mubalig merupakan cahaya penerang, penyambung lidah, penyampai atau pembawa ilmu.
Keberadaannya memiliki peran penting dalam menangkal berbagai dampak negatif arus globalisasi yang membuat kehidupan dewasa ini seakan tanpa batas, sehingga tugas miubalig semakin berat dan kompleks.
Bupati Amril Mukminin mengatakan itu ketika membuka pelatihan mubaligh se-Kabupaten Bengkalis di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut, Selasa (17/5).
Pelatihan yang ditaja Bagian Kesejahteran (Kesra) Sekretariat Daerah Bengkalis yang diikuti 80 peserta itu, akan berlangsung selama 3 hari.
Dikatakannya, di tengah perkembangan dan dampak globalisasi sangat besar tantangan yang dihadapi para mubaligh juga tidaklah semakin ringan, melainkan semakin berat, besar dan kompleks.
Dikatakan berat, karena tugas tersebut memerlukan berbagai daya dan upaya serta kesungguhan yang optimal untuk melaksanakannya. Sedangkan dikatakan besar dilihat dari segi cakupannya yang menjangkau sektor yang amat banyak.
sedangkan dikatakan kompleks, karena antara satu masalah dengan lainnya saling terkait.
"Tantangan yang harus dihadapi para mubaligh dimaksud, terasa lebih berat lagi bagi mereka yang berada di kota-kota, atau pada tempat yang sudah masuk ke dalam kemajuan zaman," jelasnya.
Sebab, imbuhnya, dari berbagai media massa saat ini dapat diketahui masyarakat sekarang dihadapkan dengan berbagai permasalahan berat. Misalnya, pelecehan seksual, pembunuhan, penggunaan narkotik dan obat-obat berbahaya atau narkoba, pergaulan bebas serta pelanggaran hak asasi manusia lainnya, dan sebagainya.
"Keadaan masyarakat yang demikian itu jelas menambah beban tugas para mubaligh untuk ikut serta memberikan konstribusi untuk memecahkan masalah tersebut. Sejalan dengan permasalahan tersebut, maka kehadiran para mubaligh mutlak diperlukan," katanya.
Seiring tantangan yang makin berat itu, katanya, upaya meningkatkan kualitas para mubaligh memang perlu dilakukan."Kami menyambut baik dilaksanakan pelatihan untuk para mubaligh yang ditaja Bagian Kesra ini. Ke depan kegiatan ini harus dilakukan secara berkesinambungan," harap man tan Kepala Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir ini.
Sebab, sambungnya, me lalui kegiatan pelatihan seperti ini, maka peran dan kontribusi para mubaligh dalam memecahkan berbagai masalah tersebut akan lebih besar lagi.
Kepala Bagian Kesra H Eri Kusuma Pribadi selaku ketua pelaksana mengatakan, masing-masing kecamatan mengikutsertakan 10 orang mubaligh pada kegiatan pelatihan ini.
Kata mantan Camat Bantan ini, materi yang disampaikan pada pelatihan yang akan berakhir Kamis (19/5) mendatang, yaitu, peran pemerintah dalam pembinaan mubaligh, materi dan strategi dakwah, akhlakul karimah mubalig, serta fenomena aliran sesat dan penyimpangan dalam Islam.
"Pemateri pelatihan ini H Asy'ari Nur (Waki Ketua MUI Provinsi Riau), H Abdurrahman (Sekretaris MUI Provinsi Riau, H Jumari (kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkalis) dan Amrizal (Ketua MUI Kabupaten Bengkalis," pungkas Eri. (man)