TAPUNG HILIR (riaumandiri.co)-Nasib mengenaskan dialami Santoso alias Ihsan (45), warga Desa Koto Bangun Purba, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar.
Pria pengangguran itu tewas di rumahnya sendiri, setelah dikeroyok ratusan warga yang marah terhadap dirinya. Peristiwa itu terjadi Sabtu malam (14/5) malam, sekitar pukul 23.30 WIB.
Kemarahan warga terhadap Santoso, disebabkan ulah korban sendiri yang dinilai semena-mena
Pengangguran menganiaya dua remaja di desa itu. Saat ini, aksi anarkis yang dilakukan secara bersama-sama itu, tengah dalam penyelidikan aparat Kepolisian.
Menurut informasi yang dirangkum di lapangan, peristiwa itu bermula ketika Santoso melakukan penganiayaan terhadap dua warga Desa Kota Bangun, yaitu Risaeg Kusuma (17) dan Rival Ariandi (17). Keduanya dipukuli Santoso di lapangan bola desa tersebut.
Tak sampai di situ, Santoso kemudian membawa kedua remaja ke sebuah kedai tuak yang berada di Jalur III Desa Koto Bangun. Sesampai di warung tuak itu, kedua remaja ini kembali dipukuli hingga mengalami luka memar di bagian wajah.
Tak Terima Sontak saja, aksi Santoso itu membuat keluarga korban merasa tidak terima. Rupanya, hal serupa juga dirasakan warga lainnya. Pasalnya, selain dinilai telah berbuat kekerasan secara sewenang-wenang, Santoso selama ini juga dikenal kerap menjadi biang keributan di desa itu.
Buntutnya, ratusan warga yang tidak terima dengan ulah Santoso itu, mendatangi rumah korban untuk mempertanyakan permasalahan tersebut.
Meski didatangi ratusan warga, nyali Santoso bukannya menciut. Ia malah semakin menunjukan sikap arogannya dan bahkan balik menantang warga. Beberapa saat kemudian, Santoso masuk ke dalam rumahnya sambil berkata, "kalau ada yang berani masuk, akan saya tembak".
Tak ayal, sikapnya itu pun emosi warga semakin memuncak. Warga pun kemudian berteriak dan meminta Santoso segera keluar dari rumah. Namun teriakan warga tak ditanggapi yang bersangkutan.
Entah siapa yang memulai, warga yang sudah emosi, kemudian mendobrak masuk ke dalam rumah Santoso secara beramai-ramai. Seluruh isi rumah pun didatangi untuk mencari pria itu. Belakangan diketahui, Santoso bersembunyi di atas plafon rumahnya.
Warga pun langsung memaksanya turun hingga akhirnya Santoso terjatuh dari loteng rumah. Tanpa bisa dibendung lagi, warga yang telah kesal atas ulah pria itu, kemudian mengeroyoknya hingga tewas.
Setelah mengetahui Santoso telah tewas, wargap un membubarkan diri dan meninggalkannya tergeletak di dalam dirumah.
Petugas Kepolisian yang mengetahui peristiwa ini segera mendatangi lokasi kejadian dan kemudian membawa korban ke Puskesmas Tapung Hilir untuk dilakukan visum. Keluarga korban menolak dilakukan otopsi dan membuat surat pernyataan penolakan yang diserahkan kepada pihak Kepolisian.
Kapolsek Tapung Hilir AKP Benhardi saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini.
"Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP, memintakan visum korban dan mendata saksi-saksi terkait kejadian ini. Kasus ini masih dalam penyelidikan," terangnya. (cr2)