JAKARTA (HR)- Isu merger dua perbankan BUMN besar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dinilai masih jauh api dari panggang. Wacana merger paling memungkinkan, adalah merger perbankan syariah milik pemerintah.
Direktur Keuangan BNI Yap Tjap Soen mengungkapkan, dalam pertemuan yang digagas pemerintah memang sempat terlontar wacana merger perbankan syariah milik BUMN tersebut.
“Salah satu yang dilontarkan adalah (merger) bank syariah. Ini lebih mudah, karena masih kecil,” jelas dia di Jakarta.
BNI sendiri, lanjut dia, memiliki satu bank syariah, yakni BNI Syariah. Yap menjelaskan, kinerja BNI syariah pun terbilang kinclong. Dengan mencatatkan nilai aset terbesar keempat terbesar dan laba terbesar kedua dari bank syariah yang ada di Indonesia.
BNI, kata dia, tidak keberatan melepas BNI Syariah untuk dimerger dengan bank BUMN lainnya. Tapi yang terpenting adalah harga yang diberikan untuk bank syariahnya cocok. “Kalau mau merger, kan value-nya pasti naik,” jelas dia.(okz/ara)