PEKANBARU (riaumandiri.co)-Menindaklanjuti tingginya harga gula di pasaran, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru, Provinsi bersama Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), sudah menyiapkan 150 ton untuk Operasi Pasar. Hal itu dilakukan sesuai Peraturan Pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok dasar masyarakat yang bila terjadi kenaikan harga di atas 20 persen, pemerintah wajib mengintervensi.
"Untuk permasalahan meroketnya harga gula, Disperindag Kota sudah berkoordinasi dengan Disperindag Provinsi, kami sudah melaporkan persoalan ini ke pemerintah pusat. Hasilnya dapat jawaban saat ini memang terjadi kendala proses dikilang gula yang ada didaerah pula Jawa, karena itulah minggu depan kita akan adakan Operasi Pasar (OP), bekerja sama dengan PPI. Untuk tahap pertama disiapkan sebanyak 150 ton," kata Kepala Bidang Perdagangan, Disperindag Kota Pekanbaru, Masirba H Sulaiman, Jumat (13/5).
Saaat ini kata Kabid, pihaknya sedang memetakan titik wilayah yang akan dijadikan lokasi digelarnya Operasi Pasar, dengan harga jual Rp12.500, perkilo. Diperkirakan lokasi tersebut sudah ditetapkan Rabu,(18/5), sembari menunggu suplai gula dari Perusahaan Perdagangan Indonesia. Ditanyakan, apakah kenaikan harga gula yang terjadi karena adanya permainan dari spekulan, Irba tak menampiknya, Ia menyebut dugaan itu bisa saja terjadi lantaran semakin dekatnya bulan Suci Ramadan.
Disperindag "Itu bisa saja terjadi karena momen Ramadan menjadi potensi bagi spekulan untuk menaikkan harga gula, karena dari hasil hitungan antara Disperindag kota, provinsi dan departemen, saat ini kalaupun terjadi kenaikan harga tidak sampai sebesar 20 persen. Mengantisipasi kemungkinan adanya permainan, sebelum Oprasi Pasar digelar, kita akan melakukan razia gudang terutama sembako di beberapa titik yang disinyalir adanya permainan. Kalau terbukti kenaikan harga karena permainan spekulan, mereka akan berurusan dengan hukum karena tindak pidana," kata Irba.
Harga gula saat ini memang mengalami kenaikan signifikan, berkisar Rp 15-16 ribu di pasaran Pekanbaru, seperti di Pasar Bawah, Pasar Panam, Pasar Dupa dan pasar lainnya. Sebelumnya harga normal untuk komoditi gula pasir di Pekanbaru hanya berkisar Rp 11-12 ribu perkilo, untuk itulah Disperindag menganggap persoalan sangat serius untuk dicarikan jalan keluarnya.
"Namun demikian masyarakat tak perlu khawatir, 150 ton sudah disiapkan untuk Operasi Pasar tahap awal, pak wali sudah perintahkan kami mengatasi peramasalahan ini. Kenaikan harga gula sudah kami monitor sejak dua minggu lalu, belum diambil tindakan lantaran kenaikan harga belum signifikan, artinya belum diatas 20 persen, berbeda dengan yang terjadi saat ini," jelasnya.
Pantauan di beberapa lokasi pasari di Pekanbaru, banyak masyarakat mengeluh tingginya kenaikan harga gula, dikhawatirkan berdampak dengan semakin dekatnya bulan suci ramadan yang banyak menggunakan komoditi tersebut sebagai bahan makanan dan minuman. Paini warga Tangor menyebut harga gula saat ini didaerahnya berkisar Rp 16-17 ribu, naik drastis dari harga biasa Rp 12.000 per kilo.(her)