PEKANBARU (riaumandiri.co)-Lagi-lagi keberadaan warung internet di Kota Pekanbaru, menjadi keluhan serta perbincangan sejumlah kalangan.
Bahkan jika tidak ada perhatian serius oleh pemerintah dan aparat terkait, dikhawatirkan akan menjadi ancaman bagi generasi muda.
Dimana, jam operasional warnet tidak memiliki aturan. Warnet hadir sampai larut malam, sangat berpotensi sebagai sarang kejahatan.
"Masyarakat minta agar warnet yang beroperasi sampai pagi ditata dan ditegur, karena di sana menghasilkan pelaku kejahatan. Mulai dari perampok hingga pencuri kotak infak masjid, bahkan aksi pemerasan yang bisa terjadi di lokasi tersebut." ungkap anggota DPRD Kota Pekanbaru Mulyadi, kemarin.
Kondisi keprihatinan warga atas keberadaan warnet sering diterima Mulyadi dari sejumlah masyarakat. Seperti di kawasan Labuh Baru Timur, Kecamatan Tampan. Warga menurut Politisi PKS ini, sangat khawatir dengan keberadaan warnet yang beroperasi sampai pagi.
Para remaja ketagihan game online yang memaksa mereka harus melakukan tindak kejaha tan untuk mendapatkan uang bermain internet.
"Ini terbukti, banyaknya aksi kejahatan yang dilatarbelakangi dari kegiatan di warnet. Seperti seorang remaja ditangkap karena mencuri kotak infak, adanya pelaku pemerasan, semuanya jelas bertumpu pada persoalan dimana keberadaan warnet tadi,"tutur Mulyadi.
Sejak adanya warnet beroperasi sampai pagi, banyak orang tua yang mengeluh anak-anak mereka menjadi liar dan jarang tidur di rumah. Untuk itu, kata Mulyadi, pemerintah perlu menyikapi hal ini dengan serius, yakni me ngatur jam operasi warnet.
"Saya bilang, seharusnya memang jam operasional warnet cuma sampai jam 22.00 WIB, tidak boleh lebih," katanya.
Untuk itu, kepada Pem ko Pekanbaru diminta membuat aturan sehingga para pengusaha warnet lebih tertib.
"Jika nantinya Satpol PP tidak bisa mengawasi karena kita memang kekurangan personil, jika sudah ada aturan bisa diawasi sama-sama oleh masyarakat," imbuh Mulyadi.***