BALI (riaumandiri.co)-Sesuai jadwal, Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar, akan dibuka hari ini (Sabtu, 14/5) di Nusa Dua, Bali. Sejauh ini, dukungan terhadap delapan calon ketua umum terus mengalir.
Salah satu dukungan datang dari Keluarga Presiden RI ke-2 Soeharto. Dukungan dari Keluarga Cendana itu ditujukan kepada Ade Komarudin.
Dukungan resmi keluarga Cendana itu disampaikan putra bungsu Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto didampingi kakaknya,
Siti Hediati Harijadi atau Titiek Soeharto yang merupakan anggota F-Golkar DPR.
Dukungan itu disampaikan Tommy usai menghadiri kampanye caketum Golkar Zona III wilayah Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua, di Nusa Dua, Bali, Jumat (13/5).
"Keluarga memutuskan mendukung Akom (karena) banyak kesamaan yang bisa dibangun dengan Akom," ujar Tommy seperti tertulis dalam siaran pers.
Dengan mendukung Akom, Tommy atas nama Keluarga Cendana berharap agar Golkar bisa menjadi pemenang dalam Pemilu 2019 nanti. Dia pun meminta kepada Akom untuk merekonsiliasi kader-kader Golkar yang sempat terpecah.
"Kader partai yang loncat dan pergi dari Golkar, bagaimana mengajak mereka gabung kembali menjadi tantangan," kata Tommy.
Terkait dukungan itu, Tommy dan keluarga melihat sosok Akom memiliki potensi untuk merangkul kader-kader Golkar yang terpecah belah. Dia juga menganggap Ketua DPR tersebut memiliki prestasi yang baik.
"Tidak pernah gagal dalam politiknya. Terakhir sebagai ketua DPR, itu memang jadi perjalanan politik yang tidak mudah. Juga keterbukaan terhadap masukan yang ada," tuturnya.
"Sehingga akan lebih mudah bagaimana kita memperbaiki Golkar ke depannya. Keterbukaan itu menjadi faktor bagi keluarga kami mendukung Akom," ujarnya lagi.
Sementara itu, Titiek mengatakan, dukungan keluarga Cendana kepada Akom karena yang bersangkutan dinilai memenuhi syarat memimpin Golkar. Akom memenuhi syarat PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, Tak Tercela).
"Harus pilih pimpinan yang baik, dilihat dari PDLT. Saya dan keluarga kami melihat, semua (caketum) baik. Tapi, dari semua itu kami lebih condong ke Akom. Dia ketua SOKSI, pimpinan DPR, itu sudah menunjukkan prestasi beliau baik," beber Titiek.
Sementara itu, Akom yang hadir dalam pernyataan dukungan keluarga Cendana mengucapkan rasa terima kasihnya. Apalagi Tommy dan Titiek memberikan banyak pujian untuknya.
"Kehormatan yang luar biasa dan tentu penghargaan kepada saya. Saya ucapkan terima kasih dari hati yang paling dalam. Partai ini adalah legacy Soeharto. Kalau kembali ke khittahnya, saya yakin partai ini akan besar kembali," kata Akom.
"Dan pada saat ini kalau tidak cepat-cepat recovery bisa jadi ke posisi tiga lagi. Maka munaslub ini momentum yang baik untuk recovery. Saya terhadap Titiek dan Tommy ada kesamaan visi, sayang sekali bila tidak dielaborasi. Sementara partai ini adalah legacynya Soeharto," sambungnya.
Terpisah, Ketua Komite Etik Musnaslub Partai Golkar, Fadel Muhammad, mengatakan, pihaknya akan mengklarifikasi semua laporan pelanggaran etik yang diduga dilakukan pihak calon ketua umum. Untuk proses klarifikasi, seluruh tim sukses caketum akan dipanggil untuk dimintai keterangannya hari ini (Sabtu, 13/5).
"Besok kita akan panggil tim-tim sukses para kandidat caketum," ujarnya.
Agenda klarifikasi ini akan dilangsungkan besok di Bali Nusa Dua Convention Center, pukul 10.00 WIB. Tempat ini juga sekaligus menjadi arena Munaslub. Semua timses kandidat caketum diundang untuk diklarifikasi.
"Besok kita klarifikasi semuanya, mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB," tambahnya.
Fadel menjelaskan, laporan dugaan pelanggaran yang masuk ke Komite Etik ada 50-an dalam bentuk lisan, 41 dalam bentuk pesan singkat (SMS), 6 dalam bentuk laporan tertulis, dan satu temuan langsung Komite Etik. Semua bakal diklarifikasi.
"Akan ramai sekali klarifikasi terjadi," ujarnya lagi.
Sementara itu, hingga tadi malam, kegiatan menjelang Munaslub telah digelar. Salah satunya adalah sesi debat yang diikuti delapan calon Ketua Umum Partai Golkar.
Kegiatan itu digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Secara berutan masing-masing calon itu menyampaikan visi dan misinya. Perdebatan dengan sejumlah peserta juga terjadi. (bbs, dtc, sis)