BATUPANJANG (riaumandiri.co)- Bupati Bengkalis Amril Mukminin benar-benar tak bisa menyembunyikan rasa kecewa dan terlihat sangat kecewa berat setelah melihat langsung kondisi gedung sekolah SMP Satu Atap di Desa Sungai Cingam, Kecamatan Rupat, Rabu (4/5) sore, kemarin.
"Kenapa seperti ini bangunan sekolahnya," ujar Amril kepada Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan (Plt Kadisdik) Kabupaten Bengkalis, Heri Indra Putra, yang ikut menyaksikan langsung kondisi sekolah negeri yang berlokasi di Pantai Ketapang yang berdiri sejak tahun 2011 itu.
Di kesempatan itu, Mantan Kepala Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir ini, langsung menginstruksikan Plt Kadisdik agar bertindak cepat dan memfasilitasi dengan baik kondisi institusi yang diharapkan ikut mencetak sumber daya manusia berkualitas, yang sangat memperihatinkan tersebut.
"Lantainya saja masih tanah seperti ini. Pintu tak ada, halamannya semak belukar lagi. Kucing, kambing, ular bisa masuk kalau tak ada pintu seperti ini. Kemana para pihak-pihak terkait. Pak Kadis tolong perhatikan dan fasilitasi dengan baik sekolah ini," pesan Amril dengan nada kecewa, langsung kepada Plt Kadisdik.
"Siap Pak!" jawab Heri Indra Putra dengan singkat, setelah mendapat perintah langsung dari Bupati Amril untuk membenahi infrastruktur sekolah yang sejak dua tahun lalu itu telah meluluskan peserta didiknya.
Memang, bukan hanya Amril, siapapun yang melihat kondisi sekolah itu dapat dipastikan memberikan penilaian serupa. Betapa tidak, selain kondisi sebagaimana dikemukakan Amril, ruang belajarnya juga tidak tertata. Kursi dan meja sangat beserakan. Seperti bukan ruang belajar.
Begitu juga tiang penyangga di salah satu ruang sekolah tersebut.
Karena dikerjakan asal-asalan oleh rekanan dan kualitasnya rendah, ada yang hampir patah dan terlihat besi angkernya. Padahal usia bangunan itu baru seumur jagung.
Sekretaris Desa Sungai Cingam, Ali Amran yang sengaja meminta kesediaan Bupati dan rombongan singgah di SMP satu atap desanya tersebut.
Peninjauan itu dilakukan Amril usai meninjau obyek wisata Pantai Ketapang. Sayangnya, Amril meninjau ketika jam belajar di sekolah itu sudah berakhir.***