PEKANBARU (riaumandiri.co)-Penasehat Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Provinsi Riau yang juga Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) H Basrizal Koto, mengingatkan Yusuf Sikumbang dan Agusman Sikumbang untuk tidak mengacau organisasi PKDP Kota Pekanbaru.
Hal itu disampaikan Basrizal Koto (Basko) setelah menerima laporan dari sejumlah tokoh dan ninik mamak PKDP terkait hasil Musyawarah Daerah (Musda) PKDP Pekanbaru yang digelar belum lama ini di SMA Tri Bhakti Pekanbaru.
Dalam Musda yang digelar oleh Ketua PKDP Pekanbaru sebelumnya, Yusuf Sikumbang ini, terpilih Agusman Sikumbang yang berasal dari Agam dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Ikatan Keluarga Bukittinggi Agam (IKBA).
Basko:"Aneh, masa orang Agam dan Wakil Ketua IKBA memimpin PKDP Pekanbaru. Ini sudah menghina orang Pariaman. Kayak tidak ada lagi orang Pariaman yang mampu jadi ketua.
Saya selama ini diam dan menghargai kakak-kakak dan teman-teman di PKDP Pekanbaru. Tapi tindakan itu sudah sangat keterlaluan dan menghina orang Pariaman. Ini tidak bisa dibiarkan, dan Musda itu cacat hukum dan penuh rekayasa," jelas Basko, Minggu (1/5).
Seharusnya, kata Basko, Ketua PKDP itu adalah orang Pariaman, bukan orang Agam. Begitu juga dengan organisasi Agam, dipimpin orang Agam, organisasi daerah 50 Kota, ketuanya juga orang 50 Kota, dan organisasi paguyuban daerah lain juga dipimpin oleh figur yang berasal dari daerah masing-masing. "Jangan sampai terjadi, organisasi Pariaman dipimpin orang Agam, atau organisasi Solok dipimpin orang Tanah Datar," ujarnya.
Sebagai seorang anggota DPRD Riau, kata Basko, Yusuf Sikumbang semestinya memberikan contoh yang baik dan bertindak secara intelektual, bukan malah sebaliknya. "Yusuf sebagai orang intelektual, harusnya tahu mana yang patut dan yang tidak patut.
PKDP adalah organisasi milik semua orang Pariaman, bukan hanya milik kelompok tertentu saja. Kok Yusuf membawa dan mendudukkan Agusman Sikumbang yang notabene orang Agam dan Wakil Ketua IKBA, menjadi ketua PKDP Pekanbaru," tegas Basko yang sudah mengurus PKDP Riau sejak tahun 1980 silam.
Selama 15 tahun kepemimpinan Yusuf di PKDP Pekanbaru, dirinya kata Basko, tidak melihat adanya kemajuan PKPD, termasuk Yayasan Tri Bhakti dan Kantor di Jalan Cempaka. Bahkan Kantor di Jalan Cempaka disewakan kepada pihak lain.
"Dulunya sekolah Tri Bhakti dan kantor di Jalan Cempaka dibangun orang-orang Pariaman, termasuk almarhum Alamsyur Juri dan saya. Namun saat itu saya diam dan masih memberi toleransi karena Yusuf merupakan orang Pariaman.
Tapi ketika Yusuf membawa Agusman Sikumbang orang Agam dan Wakil Ketua IKBA dan memimpin PKPD Pekanbaru, ini sudah keterlaluan dan menghina orang Pariaman. Kalau PKDP Pekanbaru dipimpin orang Pariaman, tidak ada masalah.
Untuk itu, persoalan tersebut harus segera disikapi oleh ninik mamak dan tokoh-tokoh PKDP karena ini menyangkut kehormatan dan harga diri orang Pariaman. Apakah kita mau harga diri orang Pariaman diinjak-injak?," tanya Basko.
Sementara, kepada Ketua PKDP Provinsi Riau, Basko juga meminta untuk segera menyikapi persoalan itu.
Jangan Mau Diperalat ,Sebelumnya saat berdialog dengan sejumlah tokoh Riau asal Minang dan pengurus harian IKMR di Gedung Riau Pers, Jumat (29/4) lalu, Ketua Umum H Basrizal Koto juga mengingatkan organisasi paguyuban Minang yang ada di Riau agar jangan mau dan mudah diperalat atau diobok-obok untuk kepentingan Pilkada Kota Pekanbaru dan Kampar.
Pasalnya, kata Basko, menjelang Pilkada Pekanbaru dan Kampar, banyak bermunculan organisasi-organisasi kedaerahan yang ditengarai digunakan untuk kepentingan politik praktis. Selain itu juga banyak muncul tokoh atau orang yang menokohkan dirinya. "Kalau bikin organisasi baru silakan saja. Karena itu sudah diatur oleh undang-undang. Tapi jangan ganggu atau dikacau organisasi yang sudah ada," tegas Basko.
Hadir dalam dialog tersebut, Ketua Dewan Penasehat IKMR H Djufri Hasan Basri, Prof Alaiddin Koto, H Iqbal Ali, Sekretaris Umum IKMR Marjoni Hendri, sejumlah pengurus harian, seperti, Herman Nazar, Hendri Mulya, Adismar Amnur, Martius Busti, Sofialdi, Fendri Jaswir, dan Ketua Umum Ikatan Pemuda Minang Riau (IPMR) Zico Basko serta Yusman Umar.
"Kita harus kompak. Jangan mau diperalat orang lain atau calon kepala daerah yang akhirnya akan memecah belah organisasi. Organisasi kita punya harga diri dan jati diri yang jelas dan tegas. Jangan hanya karena diiming-imingi sesuatu, terus sesama kita di organisasi terpecah belah," ujar Basko lagi.
Kepada kepala daerah di Riau, Basko juga mengingatkan agar tidak serta merta melantik organisasi paguyuban asal Minang yang meminta untuk dilantik. "Kepala daerah harus bertanya dulu atau melakukan komunikasi dengan IKMR sebelum melantik pengurus yang baru. Hal ini untuk menghindari munculnya persoalan baru di kemudian hari," ujarnya mengingatkan.
Dalam dialog tersebut, tokoh Riau asal Minang, Prof Alaiddin Koto, juga menyampaikan agar persoalan tersebut segera disikapi dengan arif dan bijaksana sehingga tidak melahirkan masalah baru. (tim)