SIAK (riaumandiri.co)-Puluhan bahkan ratusan babi hutan menyerbu masuk ke Kota Siak. Akibatnya masyarakat yang tinggal di kota Siak resah. Pasalnya selain merusak tanaman masyarakat, babi hutan ini juga mengancam keselamatan warga yang mengendarai sepeda motor atau mobil.
Bahkan segerombolan babi hutan ini juga pernah masuk ke Musala Al 'Alim yang beralamat di Balai Kayang belakang perumahan Dinas Bupati Siak.
Untuk mengatasi serbuan babi hutan yang meresahkan warga ini dipanggilah Perasatuan Pemburu Babi (Porbi) yang ada di Kabupaten Siak yang juga bekerjasama dengan Porbi Perawang dan Duri Kebupaten Bengkalis.
"Kami dari Porbi ke sini diundang Pemda Siak untuk mengusir babi hutan yang sangat meresahkan warga di sini. Kabarnya babi hutan ini banyak sekali yang masuk ke Kota Siak, bahkan juga pernah menyerang warga Siak yang sedang mengendarai motor," kata Oji, salah satu pemburu babi kepada Haluan Riau, Minggu (1/5) di Hutan Kota Siak samping perumahan Bupati didampingi anggota polisi dan Satpol-PP.
Hal senada juga diungkapkan Hasbulo, pemburu babi yang berasal dari Duri. Ia mengaku sangat senang sekali karena hasil buruannya hari ini sangat memuaskan.
"Kita anggota Persatuan Pemburu Babi dari Duri menurunkan 150 personil anjing pelacak untuk mengusir dan menangkap babi-babi tersebut. Untuk sementara kita sudah menangkap 20 ekor babi hutan yang diduga selama ini mengusik dan meresakan masyarakat Siak," ungkap Habulloh.
Habulloh dengan rekan-rekannya membawa anjing-ajing pelacak yang bisa diandalkan, bahkan dalam setiap minggu anjing-anjing pelacaknya terus berlatih dan diajarkan untuk memburu babi.
"Karena kita diundang dan sebagai tamu undangan tentunya kita tidak ingin mengecewakan masyarakat. Untuk itu kita turunkan anjing-ajing andalan kita untuk menangkap babi hutan yang selama ini cukup meresahkan masyarakat. Kita berharap, babi hutan yang ada di Kota Siak khususnya yang berada di hutan lindung Kota Siak dapat tertangkap semua," harapnya.
Brigadir Iwan anggota Polres Siak yang juga Babinkantibmas Kampung Buatan Besar, Kecamatan Siak mengaku keberadaan babi hutan yang masuk di hutan lindung Kota Siak sangat membahayakan warga. untuk masyarakat Siak sangat senang sekali dengan adanya persatuan pemburu babi yang turun ke daerahnya.
"Memang masyarakat disini cukup resah dengan adanya keberadaan babi hutan yang masuk kota ini. Untuk itu, kami berterima kasih sekali dengan anggota pemburu ini yang telah membantu warga disini dalam mengatasi hama babi. Kita berharap bukan di sini saja hama babi yang diberantas, tapi di daerah kita juga khususnya Kampung Buatan Besar juga diberantas, agar masyarakat nyaman dan tentram," harapnya.
Sementara itu Camat Siak Wan Syaiful Efendi membenarkan sudah lama sekali masyarakat di daerahnya dibuat resah oleh babi hutan. GErombolan babi hutan ini bukan saja masuk di areal masjid atau perkebunan masyarakat, tapi juga pernah masuk ke areal kantor camat.
"Tentunya kami sangat bersyukur sekali dengan adanya Persatuan Pemburu Babi ini. Dengan adanya persatuan ini, membantu mengusir atau menangkap babi hutan yang selama ini cukup meresahkan warga Kota Siak. Hari ini ketua RT dan RW juga sudah melapor ke kita dan kita langsung merespon dan melapor kepihak Kepolisian, UPTD Dinas.
Perhubungan dan Satpol-PP untuk membantu jalanya penangkapan dan pengusiran babi hutan yang dilakukan persatuan pemburu babi ini. Ke depan kalau ada keluhan masyarakat terkait hama babi ini, kita berharap persatuan pemburu babi ini dapat membantu kembali," pungkasnya.***