PEKANBARU (riaumandiri.co)- Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Riau akan melakukan evaluasi terhadap keberadaan pojok belajar.
Jika keberadaan Pokjar tersebut kurang dari 1 kilometer, maka Pokjar tidak layak ada karena bisa dipusatkan di sekolah permanen.
Hal ini diungkap Kabid PKPLK Disdikbud Riau, Sri Petri Indiaty, Kamis (28/4) saat melakukan kunjungan ke Pokjar Cerdas 2 yang merupakan kelas jauh SD Marginal di Jalan Badak Ujung Gg Sejahtera Tenayan Raya.
Menurutnya, saat ini jumlah pokjar sudah berkurang dari 77 pokjar menjadi 55 pokjar yang tersebar di Riau. Namun, dari jumlah tersebut bisa saja berkurang tetapi bisa juga bertambah.
Karena, bila di daerah pinggiran terdapat akses yang jauh sementara di daerah tersebut banyak terdapat anak-anak di usia sekolah, maka disana bisa dibangun Pokjar.
"Tahun ini kita akan menyisir keberadaan Pokjar yang ada di Riau, agar lebih tertata. Jika di daerah pinggir tersebut memang membutuhkan Pokjar, karena akses yang jauh maka perlu didirikan. Tetapi jika tidak perlu maka kita akan kurangi," ujarnya.
Dijelaskannya, Pokjar merupakan tempat belajar bagi anak usia sekolah yang tempat tinggalnya memiliki akses yang jauh dari sekolah maupun fasilitas lainnya. Namun keberadaan pokjar tersebut, bisa saja dihapuskan apabila di daerah tersebut sudah ada sekolah permanen dan memiliki akses yang kurang dari 1 kilometer.
"Seharusnya di Pekanbaru tidak perlu lagi ada Pokjar, bila jaraknya tidaklah jauh dari sekolah. Apalagi Pekanbaru merupakan daerah yang sudah maju, dan sudah ada bantuan operasional sekolah yang diberikan melalui Dana BOS.
Jadi jika dibutuhkan, bisa saja sekolah permanen atau sekolah induk mengajukan untuk penambahan Ruang Kelas Baru (RKB)," tuturnya. ***