SIAK (riaumandiri.co)-Masyarakat Kota Siak Sri Indrapura, akhirnya bisa tenang. Pasalnya, sudah dua malam belakangan ini, mereka terpaksa harus berjaga-jaga sepanjang malam. Hal itu disebabkan ulah seekor gajah liar, yang berkeliaran di kawasan itu.
Namun Selasa (26/4) malam, ulah gajah liar itu akhirnya terhenti. Hal itu setelah tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, bersama Vesswic dan Forum Mahout, berhasil mengevakuasi gajah liar tersebut.Binatang bertubuh tambun yang diperkirakan berusia 12 tahun dan berat tiga ton itu,
2 Malam akhirnya terkulai lemah di samping Gedung Kesenian Kabupaten Siak, setelah mendapat tembakan bius sekitar pukul 20.30 WIB.
Ikut serta dalam proses evakuasi gajah itu antara lain Camat Siak Wan Syaiful Effendi, Kabid Bina Marga BMP Siak Ardi Irfandi, Kabid Damker BPBD Siak Irwan Priyatna, serta ratusan warga.
Evakuasi dilakukan sembilan personil tim BKSDA Riau, ditambahkan tiga dokter hewan dari Vesswic dan dua pesonil dari Forum Mahout. Setelah melakukan persiapan dengan matang, gajah itu akhirnya bisa dijinakkan dengan tembakan berisi obat bius.
Seperti disampaikan dr Ari Anhar Lubis dari LSM Vesswic, pihaknya yakin cairan bius yang ditembakkan ke tubuh gajah itu aman bagi bintang dilindungi tersebut.
"Untuk biusnya kita gunakan kombinasi dua obat, pertama Ketamine atau obat bius umum yang fungsinya untuk mematikan rasa, dikombinasikan dengan xylazine fungsinya untuk menidurkan. Sebelum ditembakkan, kami memperhitungkan berat dan kondisi fisiknya. Karena kondisi gajah ini agak kurus dan staminanya terlihat agak lemah, maka dosisnya kita kurangi," terangnya.
"Kita pastikan dalam kondisi selamat, karena dia tertidur dalam kondisi berdiri, tanda pingsan karena dibius kemaluannya keluar," imbunhnya.
Menurut Ari Anhar Lubis, kondisi fisik gajah jantan itu kurang fit, hal itu diperkirakan karena lelah dan stres karena sudah lama terpisah dari rombongan. Namun ia memastikan kondisinya akan pulih setelah mendapatkan perawatan di PLG Minas nanti.
Paramedis Pusat Latihan Gajah Riau Aswar Nasution menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan kendaraan dan gajah jinak untuk menaklukkan gajah liar ini hingga berhasil dibawa ke PLG di Minas. "Teknisnya setelah gajah ini sadar, kita giring dengan dua ekor gajah jinak untuk masuk ke mobil," jelasnya.
Untuk mempermudah gajah naik ke dum truk, didatangkan alat berat milik Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak untuk membuat tumpukan tanah sebagai tangga jalan masuk ke mobil.
Gajah Tunggal Lebih jauh, Aswar mengatakan bahwa binatang bertubuh tambun ini merupakan gajah tunggal yang pernah datang ke Kampung Rempak, Kecamatan Siak, bulan lalu. Tidak hanya itu, gajah ini juga sudah menyisiri kecamatan Bungaraya, Sabak Auh hingga ke Siak Kecil Kabupaten Bengkalis. Setelah beberapa waktu menghiang, kini muncul lagi.
"Ini gajah yang sebelumnya pernah datang ke sini, kita pantau dia sudah berjalan ke Bungaraya, Sabak Auh dan Sampai ke Siak Kecil, kini balik lagi ke sini," terang Aswar.
Hingga berita ini di kirim, kondisi gajah masih tertidur sementara tim evakuasi masih menunggu kedatangan mobil dum truk dan 2 ekor gajah jinak untuk membawa gajah tunggal ini.
Camat Siak Wan Saiful Efendi mengaku lega gajah ini sudah berhasil dibius. Sebelumnya ia sudah meminta memberi peringatan kepada warga Siak untuk waspada, dan meminta bantuan kepada Satpol PP agar untuk mengontrol warga agar tidak menganggu gajah tersebut.
"Gajah ini sudah beberapa pekan menghilang, sekarang datang lagi, ini lah kesempatan untuk melakukan evakuasi. Kita lega gajahnya sudah dibius," kata Camat. (lam)