BANDUNG (riaumandiri.co) - Sebanyak 25 orang mengalami luka-luka setelah kerusuhan yang menyebabkan kebakaran Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Banceuy, Jalan Sukarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/4).
Staf Bantuan dan Penanggulangan Bencana PMI Kota Bandung Irwan Ibrahim mengatakan, mayoritas korban adalah napi dan polisi. "Jumlahnya, 21 napi dan empat anggota polisi," ucap Irwan di lokasi kejadian.
Para korban sudah mendapat perawatan medis. Dia memastikan para korban hanya mengalami luka ringan dan tak ada korban jiwa. "Mereka seluruhnya luka ringan. Ada anggota Brimob luka robek dan memar diduga kena lemparan batu," kata dia.
Sementara itu, sebagian besar penghuni lapas yang menjadi korban
Lapas
menderita luka bakar, memar, dan sobek.
Kerusuhan itu terjadi pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan bahwa kejadian itu dipicu oleh isu adanya napi yang dibunuh tadi malam. Yasonna menyebutkan, napi itu tewas gantung diri.
Sementara, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM I Wayan Dusak mengakui, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banceuy, Bandung, Jawa Barat, yang dilanda kerusuhan, memang punya banyak masalah. Salah satunya masalah kelebihan daya tampung (overcapacity).
Saat ini setidaknya ada 900-1.000 penghuni lapas itu. Sementara itu, petugas lapas hanya 10 orang. "Kalau bicara petugas dari dulu begitu saja. Belum ada perubahan signifikan," kata Wayan.
Mayoritas penghuni lapas adalah narapidana kasus narkoba yang tidak mendapatkan remisi meskipun mereka berkelakuan baik. Dia menduga, hal itu menjadi salah satu pemicu terjadinya kerusuhan.
Mengenai persoalan itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, jajaranya masih berkoordinasi dengan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly, apakah akan menambah aparat untuk disiagakan di Lapas Banceuy atau tidak.
"Nanti dibicarakan sama Menkumham gimana pengamanan selanjutnya. Karena memang hampir seluruhnya lapas ini overload, sehingga harus dicari jalan keluarnya supaya tidak terlalu banyak tekanan-tekanan," ujar Badrodin.
Selain berdiskusi masalah penambahakan aparat kepolisian untuk disiagakan juga akan berbicara dengan Menteri Yasonna aagar Lapas yang sudah kelebihan muatan untuk dapat dikurangi. Sebab hal itu akan mengganggu psikologis narapidana.
"Karena bagaimanapun juga kalau overload secara psikologis akan menekan, fasilitas terbatas, sehingga ini tambah kerawanan di dalam," katanya.
Badrodin menambahkan, Polda Jawa Barat juga akan terus memantau Lapas Banceuy. Pasalnya akibat amuk narapida mengakibatkan hotel prodeo tersebut mengalami kebakaran. "Kita harus tanggulangi secara keras supaya tidak berkembang. Kalau tidak (ditanggulangi keras) akan berkembang," tegasnya.
Sebelumnya, sejumlah narapidana di Lapas Banceuy mengamuk pagi tadi. Kantor dan beberapa mobi yang terparkir di dalam Lapas hangus terbakar. Asap kebakaran terlihat mengepul tinggi.
Bangunan kantor staf lapas terlihat menghitam. Beberapa waktu sebelumnya, asap hitam mengepul ke udara dari lapas tersebut. Pemadam kebakaran baru bisa mengendalikan api sekitar pukul 09.00 WIB.
Aparat Kepolisian terlihat berjaga di setiap sudut lapas. Para napi digiring ke bangunan yang tidak terbakar dan dijaga ratusan aparat dari Polrestabes Bandung dan Brimob Polda Jabar.
Diduga kebakaran dipicu karena kemarahan napi atas kematian temannya yang dipisahkan di sel khusus. Petugas menduga napi itu melakukan transaksi narkoba. Napi itu ditemukan tewas gantung diri, namun kawan-kawannya menduga dia meninggal karena disiksa.
Pasca meninjau langsung Lapas Klas II A Banceuy, di Bandung, Jawa Barat, Menkumham, Yasonna H Laoly mengeluarkan sejumlah intruksi. Diantaranya agar seluruh jajaran merapatkan barisan dan memberikan penyegaran bagi para pejabat dan petugas lapas.
"Re-training jajaran agar kualitas dan integritas tetap terjaga," ujar Kabag Humas Dirjen Pas, Akbar Hadi.
Selain itu, sejumlah masukan dari mantan Ditjen Pas berupa himbauan agar diadakan evaluasi dan instruksi resmi ke seluruh Kanwil dan unit pengelola teknis (UPT). Tujuannya, supaya mereka dapat melakukan aksi sesuai instruksi segera setelah adanya insiden di lapas.
Akbar menambahkan, perintah selanjutnya ialah agar segala pendekatan penyelesaian masalah atau penggeledahan harus dilakukan dengan sentuhan kemanusiaan dan bukan menggunakan ancaman. Khusus untuk kasus Banceuy, Menkumham menginstruksikan agar terdapat anggaran darurat untuk air, listrik dan perbaikan akses keluar-masuk serta bangunan yang perlu diselamatkan.
Bahkan Kemenkumham menyerahkan kasus meninggalnya seorang narapidana dalam ruangan khusus Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banceuy, Kota Bandung, Jawa Barat, untuk diselidiki lebih lanjut oleh Kepolisian Resor Kota Besar Bandung.
"Masalah itu sudah ditangani oleh Polrestasbes," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Barat Agus Toyib saat pengamanan pascakerusuhan di Lapas Banceuy, Bandung, Sabtu (23/4).
Ia menuturkan berdasarkan informasi dari Lapas Banceuy ada seorang narapidana Undang Kosim meninggal dunia dengan cara gantung diri. "Tadi malam saya mendapat informasi ada meninggal bunuh diri," katanya.
Ia menuturkan berdasarkan laporan petugas Lapas, warga binaan itu diketahui petugas sudah dalam keadaan menggantung di dalam ruangan.
Terkait adanya unsur penganiayaan, belum dapat diketahui secara jelas siapa yang melakukannya. "Apakah dilakukan warga binaan atau petugas, saya sendiri tidak melihat korban," katanya.
Warga binaan yang meninggal dunia itu dibawa oleh kepolisian untuk dilakukan visum. Selain itu, polisi juga sudah mengamankan tiga narapidana yang diduga sebagai provokator kerusuhan dalam Lapas dan seorang narapidana sebagai saksi.
Kemenkumham menyerahkan tewasnya seorang narapidana untuk diselidiki lebih lanjut oleh Kepolisian Resor Kota Besar Bandung. "Masalah itu sudah ditangani oleh Polrestasbes," kata Agus Toyib.
Sementara itu, hingga Sabtu malam Lapas Banceuy tidak ada penerangan aliran listrik karena jaringan listrik rusak akibat kebakaran. Agus mengatakan situasi di dalam Lapas Banceuy termasuk blok warga binaan belum ada aliran listrik. "Secepatnya nanti jaringan listrik akan diperbaiki," katanya.
Selain memperbaiki jaringan listrik dan air, pihaknya sedang memperbaiki bangunan yang rusak dan terbakar oleh aksi kerusuhan narapidana tersebut. Ia menambahkan banyak tembok dinding yang rusak dan bolong sehingga harus segera diperbaiki untuk menjaga keamanan dalam Lapas Banceuy. (tpc/kcm/rep/okz/ant/dar)