PEKANBARU, RIAUMANDIRI.CO - Anggota DPD RI Rosti Uli Purba menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) di Pekanbaru, Rabu (20/4/2016). Sosialisasi ini diikuti oleh beragam komunitas, terutama komunitas perempuan dan tokoh masyarakat.
Dalam kesempatan itu, wanita yang akrab disapa Bunda Uli ini, meminta peran aktif seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk memperkuat paham dan ideologi bangsa yang terangkum dalam 4 Pilar MPR.
Senator asal Provinsi Riau, Rosti Uli mengatakan, sosialisasi ini merupakan bentuk pendidikan kewarganegaraan, sekaligus sebagai wujud cinta tanah air, etos kerja yang baik dan bagaimana cara bergotong royong yang baik. "Dialog dan sosialisasi empat pilar ini intinya adalah pendidikan kewarganegaraan. Dalam membangun bangsa, harus ada konstruksi bagaimana memiliki karakter dan mentalitas yang kokoh dan ini sangat berguna bagi kita di mana era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini sudah diberlakukan," kata Rosti menjelaskan.
Misalnya saja dari sisi sektor ketenagakerjaan. "Jika para pekerja profesional tidak bersiap dengan baik, tidak memiliki etos kerja yang baik, mereka akan kalah bersaing dengan tenaga kerja dari negara serumpun yang masuk dalam MEA," ujarnya.
Rosti Uli Purba menambahkan, dampak dari pemberlakuan MEA, komoditi dan tenaga kerja asing yang akan membawa budaya asing di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat kita diharapkan mampu membangun kesadaran sipil yang baik, terutama menghadapi ancaman yang tidak ingin Indonesia maju dan berdikari.
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk bisa menghadapi potensi kerawanan dan konflik akibat diberlakukannya MEA, sehingga tercipta suasana keamanan dan ketertiban yang diharapkan.
Untuk memperkokoh NKRI dalam menghadapi tantangan pemberlakuan MEA, Rosti Uli Purba mengajak seluruh warga agar menjaga kesatuan Republik Indonesia.
"Kita sebagai warga, harus memahami bahwa negara ini terdiri dari berbagai macam ras adat istiadat dan budaya. Sesama kita harus solid dan bergotong-royong. Untuk itu diperlukan tenggang rasa dan toleransi yang tinggi sehingga tercipta solidaritas dan rasa cinta tanah air di tengah masyarakat kita. NKRI merupakan harga mati dan Pancasila merupakan ideologi negara yang tidak dapat diganti dengan ideologi lain,” jelas Rosti Uli Purba. (rls)