Pekanbaru(riaumandiri.co)-Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Riau, mulai melakukan penelusuran arsip-arsip bersejarah Riau yang ada di beberapa provinsi tetangga dan luar negri. Penelusuran arsip ini perlu dilakukan untuk mempertegas tentang sejarah Riau.
Selain itu, juga untuk menjalankan, Undang-undang Nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan. Dimana bunyinya tentang pengelolaan Arsip Statis yaitu, proses pengendalian arsip statis secara efisien, efektif dan sistematis meliputi, akuisisi penarikan/penyerahan arsip statis. Yang di dahului dengan kegiatan monitoring penelusuran arsip, dan pengolahan pentaan arsip statis hingga pembuatan daftar arsip.
"Penyelamatan arsip daerah perlu kita lakukan, tentunya dengan dilakukan penelusuran arsip-arsip Provinsi Riau yang ada di daerah lain maupun di luar negri. Seperti yang telah dilakukan Provinsi Yoyakarta," ujar Kepala BPAD Riau, Yoserizal Zein, saat mengadakan diskusi dengan BPAD, Yogyakarta, Kamis (21/4), di aula Perpustakaan Soeman HS Pekanbaru.
Dijelaskan Yoserizal, untuk penelusuran arsip bersejarah Provinsi Riau, tahap awalnya akan bekunjung ke Provinsi Kepulauan Riau. Dipilihnya Kepri sebagai tahap awal penelusuran, karena Kepri merupakan provinsi pecahan Riau. Diperkirakan akan banyak ditemukan arsip bersejarah Riau di Kepri.
"Kerajaan Melayu Riau ada sejarahnya termasuk di Kepri. Ada catatan sejarah yang menjadi bukti penting tentang arsip peradapan kita. Selain Kepri, kita juga menyusun program untuk penelusuran ke luar negri, sepeti Inggris dan Belanda, itu baru program," jelas Yoserizal.
Sementara itu, Kepala BPAD Yogyakarta, Budi Waluyo, menjelaskan di daerahnya telah melakukan penelusuran arsip daerah Yogyakarta, yang ada di dalam negri maupun di luar negri. Yogyakarta merupakan daerah yang penuh dengan sejarah perjuangan, sehingga banyak arsip kebudayaan berada di luar negri.
"Arsip sejarah kebudayaan Yogyakarta banyak berada di negara lain. Kami sudah melakukan penelusuran seperti ke Inggris, Belanda. Banyak arsip-arsip Jawa yang berada di sana. Diskusi kita kali ini bersama Riau untuk sama-sama belajar dalam penelusuran arsip daerah, yang ada di luar," kata Budi Waluyo.
Yogyakarta sendiri, merupakan pusat sejarah kebudayaan Jawa, dan juga sebagai tempat wisata terbesar di Indonesia. Selain itu, Yogyakarta juga menjadi pusat study. Untuk itu perlu dilakukan penguatan sejarah di Yogyakarta.
Usai mengadakan diskusi lebih kurang tiga jam lamanya, rombongan BPAD Yogyakarta, langsung meninjau perpustakaan Soeman HS, yang menjadi salah satu perpustakaan terbesar dan termegah di Indonesia. Pada kesempatan itu, rombongan BPAD Yogyakarta mengagumi perpustakaan Soeman HS. (nur)