PANGKALAN KURAS (riaumandiri.co)-Selain pekerjaannya yang sudah retak meski belum difungsikan, pekerjaan rigid Jalan Lintas Timur di Sorek I, yang didanai APBN puluhan miliar rupiah, ternyata juga disubkan ke pihak lain oleh PT Mekar Abadi Mandiri.
Hal ini terbukti dari pengakuan Ismardi, salah satu pekerja yang ditemui di lapangan, Selasa (19/4).
"Saya hanya sebagai sub kontrak yang mengerjakan concrete repair. Untuk tanggung jawab penkerjaan jalan rigid ini ada di PT MAM. Buktinya PT MAM bertanggung jawab dilakukan perbaikan dengan sistem grouting epoxy.
Di Pekanbaru saja, tepatnya di Jalan Arengka juga di di grouting epoxy, bahkan diliput oleh media," sahutnya
Melihat kenyataan yang ada, mahasiswa dan pemuda berencana akan memblokir pekerjaan jalan yang dilakukan PT MAM tersebut pada Kamis (21/4).
Hal ini sebagai wujud protes majhasiswa dan pemuda terhadap proyek yang diduga tidak sesuai bestek, sehingga menimbulkan kerusakaan, meski belum digunakan tersebut.
"Kita sudah masukkan surat pemberitahuan untuk mengadakan aksi damai ke Polsek Pangkalan Kuras, Senin (18/4). Rencananya pada Kamis ini (21/4), aksi di Lintas Timur, persisnya di titik-titik jalan yang retak, akan menggelar aksi.
Ada sejumlah elemen mahasiswa dan simpul-simpul organisasi yang akan turut menyuarakan protes pembangunan jalan rigid proyek yang telah menguras dana APBN ratusan miliar ini," ujarnya.
"Menurut hemat kami, jalan belum selesai pengerjaan, tapi sudah mengalami keretakan di beberapa titik, jelas ada kejanggalan yang dilakukan oleh pihak rekanan," jelas Heru, dari Aliansi Pemuda Riau dan Pemuda Sorek Peduli Pembangunan, Selasa (19/4).
Selain kondisi jalan retak di Sorek Satu, imbuh Heru, terkesan proyek jalan nasional yang menggunakan dana APBN khususnya di wilayah Pelalawan, asal jadi dan menjadi proyek abadi setiap tahunnya.
Seperti pengerjaan rigid di Kecamatan Bandar Seikijang dan Pangkalan Kerinci, juga tak berumur panjang. Sebab itu, mahasiswa akan mengungkap kasus ini hingga tuntas.
"Bila diperlukan, kita siap menggelar aksi di Kantor Satker Pelaksanaan Jalan nasional Wilayah Riau II di Pekanbaru.
Karena, terkesan pembangunan jalan nasional ini menjadi proyek abadi oleh rekanan, pengerjaan yang asal jadi dan setiap tahunnya mendapatkan proyek.
Ini yang coba kita usut secara tuntas. Sesuai bestek atau ada indikasi permainan dan penyelewengan yang dilakukan oleh rekanan kontraktor," tegas Heru.
Terpisah, Kapolsek Pangkalan Kuras, Kompol H Dwi Atmaja, saat dikonfirmasi, membenarkan, akan ada aksi dari mahasiswa dan pemuda yang memprotes pengerjaan jalan rigid yang di Sorek Satu.***