PEKANBARU (riaumandiri.co)-Berdasarkan Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Riau, tercatat, perekonomian Riau pada triwulan I masih tumbuh melambat. Hal ini disebabkan karena kinerja sektor utama, yakni pertanian, kehutanan, perikanan dan industri pengolahan masih rendah serta masih minimnya realisasi APBD di awal tahun.
Seperti diungkapkan oleh Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia propinsi Riau Indra Mulawarman, Senin (18/4), pada kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi Riau mulai ada kontraksi meski hanya 1 persen. Namun begitu, diharapkan bisa menggerakan sektor ekonomi di Riau. Baik di sektor pertanian, perkebunan dan juga pengolahan industri lainnya.
"Alternatif lain yang dilakukan untuk menggerakkan perekonomian Riau, yakni dengan menggerakkan sektor pariwisata yang mengarah pada infrastruktur. Sehingga para wisatawan bisa nyaman saat berkunjung dengan memberikan kemudahan dalam akses menuju tempat wisata," ujar Irwan.
Menurutnya, dalam mendukung sektor tersebut, diharapkan sinergisitas semua pihak. Baik di sektor perhotelan, penerbangan, biro perjalanan dan lainnya. Sehingga pariwisata Riau bisa dikenal oleh masyarakat luar, dengan memberikan kemudahan dalam mendapatkan paket tour dan wisata alam. Karena sebenarnya Riau memiliki potensi wisata yang bisa menjual dan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Sementara di triwulan II diharapkan pertumbuhan ekonomi berada pada kisan 1,0-2,0 persen atau naik dibandingkan tahun 2015 lalu. Apalagi saat ini, adanya peningkatan permintaan ekspor keluar negeri tujuan utama dan permintaan domestik.
"KIta berharap pertumbuhan bisa mengarah ke yang lebih baik, meski hingga saat ini hasil pertumbuhan pada triwulan 1 masih dalam belum dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik," pungkasnya.***