PEKANBARU (riaumandiri.co)-Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kota Pekanbaru, telah menyepakati akan memulai pembebasan lahan jalur rel Kereta api trans Sumatera, di Riau.
Direncanakan hari ini, Senin (18/4), tim pembebasan lahan akan turun ke Dumai untuk mengukur lahan masyarakat yang terkena jalur rel kereta api, sepanjang 21 Kilometer, dari Bukit Kapur ke Dumai.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Rahmad Rahim, mengatakan, untuk SK pembebasan lahan dari Plt Gubernur Riau telah ditandatangani.
Untuk itulah tim akan turun mengukur berapa luas lahan warga yang akan diganti rugi oleh Pemerintah Pusat.
"Jadi lahan yang akan dibebaskan itu sepanjang 21 kilometer, itu arahnya ke Purnama. Dan anggaranya telah disiapkan oleh Kemenhub untuk pembebasan lahan sudah disiapkan dari APBN," ujar Rahmad Rahim, Minggu (17/4).
Dijelaskan Rahmad, setelah dilakukan penghitungan oleh tim pembebasan lahan, selanjutnya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat yang lahannya akan diganti rugi, untuk konsultasi publik. Jika tidak ada komplain dari masyarakat terkait dengan anggaran ganti rugi, maka akan dimulai pengerjaan rel kereta api tersebut.
"Kalau tidak ada lagi komplain soal hak tanah masyarakat, BPN langsung mengukur dan membayar ganti rugi lahan. BPN akak mulai bekerja pada bulan Juni. Ditargetkan dua minggu selesai.
Hari Ini
Langkah selanjutnya, Plt Gubernur Riau membuat SK penunjukan lokasi pembangunan rel itu," jelas Rahmas Rahim.
Ditambahkan Rahmad, untuk tahap awal pembanguan Rel kereta api dari Bukit Kapur-Dumai tersebut akan dikerjakan oleh tiga kontraktor dengan pagu anggaran sebesar Rp50 Miliar. Semua peralatan sudah berada di Lokasi hanya tinggal menunggu perinah kerjakan.
Selain itu, dalam tahap awal lokasi rel tersebut tidak masuk dalam lokasi kawasan hutan, sehingga tidak perlu menunggu pengesahan RTRW Riau yang hingga saat ini belum di keluarkan. Jika Penunjukan lokasi selesai tim langsung bekerja.
"Ditargetkan bulan Juli rel sudah mulai dipasang, tidak lama pengerjaan. Yang jelas tahun ini kita sudah ada jalur rel kereta api sepanjang 21 Km," ungkapnya.
Proyek pembangunan rel kereta api ini, kata Rahmad Rahim merupakan program nasional Pemerintahan Joko Widodo. Dimana untuk Sumatra di bangun jalur rel kereta api sepanjang 500 Km, mulai Sumatra Utara-Riau-Jambi-Sumsel-Sumatra Barat.
"Semua pembiayaannya ditanggung oleh Pemerintah Pusat, mulai dari pembebasan lahan sampai pembangunannya. Kita satu sen pun tidak ada mengeluarkan anggaran," tutup Rahmad Rahim.***