SIAK (riaumandiri.co)-Eko Wisata Mangrov yang dikembangkan di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit mulai tahun 2004 lalu kini sudah banyak menarik hati pengunjung untuk datang.
Tidak hanya masyarakat biasa, Bupati Syamsuar pekan lalu menyempatkan diri menikmati keindahan tanaman mangrove di pinggir Selat Lalang itu.
Bupati bersama Kepala Dinas Bina Marga Irving Kahar, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Hendrisan, Camat Sungai Apit Joko Edi Imhar, penghulu ditemani kelompok masyarakat pengelola Eko Wisata Mangrov itu berjalan menyisiri jembatan kayu hitam yang membentang di bibir pantai itu.
Pada kesempatan ini Bupati Syamsuar mengatakan, ke depan akan menambah fasilitas sampan di Ekowisata Magrov ini, agar pengunjung bisa melihat keindahan tanaman Magrove dan Bakau di bibir pantai itu.
Meski dari jembatan keindahan Mangrovetampak jelas, namun menurut Bupati ada sisi keindahan lain juka disaksikan dari air.
Anggota pengelola Eko Wisata Mangrove Sumarlin Sidy menjelaskan pada Bupati Syamsuar, perusahaan minyak dasar laut dan masyarakat mulai menanam Mangrove di pantai itu mulai tahun 2004 lalu.
Hampir sembilan tahun upaya itu dilakukan secara konsisten, keindahan tanaman itu terekpos dan mulai banyak menarik pengunjung pada tahun 2013 lalu. "Anggota kelompok masyarakat pengelola Mangrov ini 25 orang, mulai menanam sejak tahun 2004," kata Sumarlin Sidy.
Gembok Cinta
Satu hal yang unik dan mecuri hati pengunjung tersedia jaring kawat untuk menggantungkan gembok cinta di teras jembatan hitam itu, dengan cara ini pengelola eko wisata alam ini mengajak pengunjung untuk mencintai tanaman Mangrove yang berfungsi menjaga keseimbangan alam.
Selain itu, masyarakat juga bisa mengenal jenis-jenis tumbuhan yang hidup di pantai, karena setiap jenis kayu yang ada di pingir jembatan diberi identitas atau keterangan nama kayu.
Tidak mau kalah dengan pengunjung lainya, Bupati Syamsuar beserta rombongan juga menggantungkan gembok di jaring kawat yang diberi nama gembok cinta itu.
Sumarlin Sidy menjelaskan, setiap orang bisa mengunjungi wisata bibir pantai ini dengan geratis, bukan hanya sekedar melihat jenis Mangrove, pengunjung juga bisa menyaksikan keindahan ombak di laut lepas dari jembatan hitam sekitar 500 meter lebih itu.
Secara geografis, lokasi Eko Wisata Mangrove ini mudah dijangkau, meski jarak tempuh dari ibukota Kabupaten Siak bisa menghabiskan waktu 1 jam 30 menit, namun pengunjung tidak akan merasa sulit, karena jalan sudah mulus dengan aspal hitam.
Bagi masyarakat kepulauan yang datang ke Siak melalui jalur laut, Eko Wisata Mangrove tidak jauh dari Pelabuhan Internasional Tanjung Buton, jarak tempuh jalur darat sekitar 15 menit.(adv/humas)