Langgam (riaumandiri.co)-Pemerintah Provinsi Riau telah mengagendakan pengembangan Danau Kajuwid, sebagai ikon wisata di Kabupaten Pelalawan.
Plt Gubri, Arsyadjuliandi Rachman, juga sudah menandatangani prasasti Danau Kajuwid.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas pariwisata, Kabupaten Pelalawan, H Zulkifli, Jumat (15/4).
Dengan adanya penandatanganan prasasi Danau Kajuwid, tersebut, diharapkan warga tidak lagi salah menyebutkan nama danau di Langgam tersebut.
Menurut Zulkifli, Danau Kajuwid diambil dari nama pohon, yakni Kaduik, yang tumbuh di bantaran danau.
Pohon ini bila sudah matang dan jatuh ke danau akan menjadi makanan ikan dimana pertanda air akan dalam. "Jadi sebutan warga sekitar dengan dialeg mereka, maka nama Danau ini sebetulnya Danau Kajuwid bukan Kajwik, Tajwik atau Kajuwik," ungkapnya.
Ditambahkan Zulkifli, Pemprov Riau akan menganggarkan pengembangan wisata Danau Kajuwid pada tahun 2017 mendatang.
"Di kawasan sekitar Danau Kajuwid nantinya ada beberapa zona, seperti zona pemancingan, zona permainan, education dan taman keluarga," jelas Zulkifli.
Pemkab berharap, dengan adanya ikon wisata baru di Pelalawan berupa Danau Kajuwid ini, menambah koleksi wisata di Pelalawan dan Riau pada umumnya, selain dari wisata sejarah Istana Sayap, di Kecamatan Pelalawan, wisata alam Gelombang Bono di Teluk Meranti maupun lokasi wisata lainnya.
"Pemprov Riau dan pemkab Pelalawan akan mengembangkan potensi wisata Danau Kajuwik, terutama soal infrastruktur. Pertama yang harus dipenuhi adalah sarana dan prasarana wisata Danau Kajuwid.
Contohnya pembangunan tangga naik dan tangga turun belum lagi turap dan sebagainya. Kita akan terus berkoordinasi dengan Pemprov agar pengembangan wisata Danau Kajuwid dapat segera terlaksana. (pen)