PEKANBARU- Kunjungan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ke Riau, Senin (8/12) diharapkan membawa dampak perubahan ke Riau. Pasalnya, perhatian pemerintah pusat terhadap Riau dinilai sangat kurang selama ini. Apalagi, banyak jalan nasional yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat kondisinya rusak parah.
Sekretaris Komisi D DPRD Riau Asri Auzar, mengungkapkan sekitar 70 persen jalan nasional di Riau dalam keadaan rusak parah.
Tidak hanya itu, Politisi Demokrat ini menyebutkan, hampir seluruh kondisi jalan nasional dan jembatan di Riau kondisinya rusak dan rusak berat. "Kita mohon Komisi lima yang membidangi infrastruktur memperhatikan ini, kemudian diperjuangkan agar dilakukan perbaikan," ungkap Asri kepada Haluan Riau di Gedung DPRD Riau.
Politisi asal Rohil ini menilai, Riau terasa dianak tirikan oleh pemerintah pusat dengan perbedaan kondisi jalan di Riau dibanding daerah lain. "Daerah lain kok bagus, kenapa Riau tidak," kata Asri.
Dilanjutkannya, apakah untuk mendapatkan perhatian, Riau harus melakukan perlawanan terhadap pemerintah pusat seperti yang dilakukan daerah lainnya, seperti halnya Provinsi Aceh, Papua dan daerah yang diperlakukan khusus lainnya. "Padahal, kita tahu kontribusi Riau terhadap negara sangat besar," tegas Asri.
Kedatangan Komisi V DPR RI mengunjungi Riau untuk melihat sejauh mana progres program nasional di Riau. Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana, menyebutkan pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), penarikan alokasi subsidi BBM tersebut akan dialihkan untuk pembangunan infrastruktur. (rud)