JAKARTA (HR)- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, pada 26 Januari 2015. Triawan punya beberapa gagasan sendiri untuk memajukan ekonomi atau industri kreatif di Indonesia.
Triawan punya strategi lokomotif untuk memajukan sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Ada 16 sektor yang menjadi fokus utama dari Badan Ekonomi Kreatif, mulai dari perfilman, musik hingga kuliner.
"Dari 16 itu tentu akan ada yang champion misalnya. Misalnya film, itu ada musik, kuliner fashion. Mungkin saja kita ambil film untuk jadi lokomotifnya, supaya kita lebih mudah," tutur Triawan di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta, Rabu (4/2).
Menurutnya, sektor-sektor lain pun bisa menjadi lokomotif atau garda terdepan, sementara subsektor lainnya mengikuti di belakang. Ia mengatakan produk ekonomi kreatif Indonesia lebih berkembang dan dikenal di tingkat internasional.
"Misalnya kuliner. Ada 100 resep soto, kaya sekali kuliner kita ini. Saking kayanya orang itu bingung," tuturnya.
Ia menuturkan, ke depan dirinya berjanji bakal memberantas habis pembajakan musik, karena melanggar hak cipta dari pencipta musik.
"Di Norwegia hampir 5 tahun dia mengenolkan piracy (pembajakan) online musik. Kami akan mempelajari dan mencoba menerapkannya di Indonesia. Supaya kita bisa mendapatkan produk kreatif berkualitas tinggi, bernilai internasional," tuturnya.
Triawan menegaskan strategi yang disampaikannya masih sebatas pemikirannya, karena belum resmi menjadi sebuah program Badan Ekonomi Kreatif. Saat ini Badan Ekonomi Kreatif masih belum memiliki pegawai, kantor maupun anggaran. Ia menargetkan, 3 bulan ke depan, badan ini bakal berfungsi secara efektif. "Sekarang saya single fighter. Kerjannya masih mendengarkan saja masukan-masukan, usulan, kendala," tutup ayah penyanyi Sherina ini.(dtf/ara)