TEMBILAHAN (riaumandiri.co) - Upaya keras di lapangan oleh anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Indragiri Hilir dalam memadamkan sejumlah kebakaran lahan dan hutan yang terpantau oleh satelit patut diberikan acungan jempol.
Kenapa tidak, dengan peralatan seadanya para petugas yang selalu siaga 24 jam ini, apabila menemukan sejumlah titik hotspot di daerah khususnya Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) selalu bergerak cepat walaupun kadang terkendala medan yang cukup berat di daerah-daerah terpencil.
"Bila ada titik hotspot yang terpantau di wilayah Inhil, terkadang kami (BPBD, red) terkendala medan yang berat, tapi kami tetap berupaya menjangkau kelokasi dengan alat seadanya. Biasa mengunakan GPS," ujar Rahmad Hadi, staf logistik BPBD Inhil, Rabu (13/4).
Tak hanya itu, diungkapkannya terkadang tantangan besar dalam upaya memadamkan Karlahut saat di lapangan oleh anggota BPBD sering ditemui hewan buas yang masih banyak berkeliaran di hutan. "Seperti Harimau, kadang ada dijumpai, tapi karena tugas harus tetap dijalankan," bebernya. Diceritakan, selain anggota BPBD biasanya dilapangan upaya memadamkan titik api di Inhil sering dibantu oleh masyarakat yang tergabung dalam Barisan Relawan Kebakaran (Balakar) dengan memanfaatkan sistem kanal bloking.
"Kadang kami terkendala sumber air, dalam memadamkan Karlahut, biasanya kami memanfaatkan sistem kanal bloking sebagai sumber air dilokasi," jelasnya. Ditambahkan, walaupun dengan keterbatasan tenaga dan peralatan saat ini, BPBD Inhil akan terus berupaya semaksimal mungkin dalam menangani Karhutla.
Seperti diketahui, saat ini berdasarkan pantauan satelit, Rabu (13/4) di Kabupaten Inhil tidak ditemukan titik api maupun titik panas, yang sebelumnya pada Senin (11/4) terpantau ada dua titik di Kecamatan Pulau Burung. (dan)