TELUKKUANTAN (riaumandiri.co)-Masyarakat yang terdapat di enam kecamatan wilayah hilir Kuantan Singingi, semakin semangat dalam memperjuangkan Kuantan menjadi kabupaten baru di Riau.
Kendati demikian, sebagian orang menganggap momen deklarasi dan musyawarah besar dinilai tidak tepat, karena dilakukan pasca Pilkada Kuansing.
Seperti yang disampaikan Mulbastoni Hamzah alias Boton. Politisi PDI Perjuangan tersebut menilai ada kepentingan politik pihak-pihak tertentu. "Secara politik, saya kurang setuju karena momennya tidak tepat. Tapi, secara pribadi saya sangat mendukung pemekaran ini. Sebab, pemekaran sangat bagus. Bahkan, wacana ini sudah sejak lama saya sampaikan ke DPRD," ujar Boton, Selasa (12/4).
Ketika ditanya apakah dirinya tidak mendukung program Presiden RI, Joko Widodo mengenai moratorium pemekaran daerah, Boton terdiam sejenak. "Bukan tak mendukung, saya mendukung dan ini sangat elok. Hanya saja, saya menilai momennya tidak tepat," ujarnya.
Agar pembentukan kabupaten baru ini murni perjuangan rakyat, ia menyarankan agar Badan Pekerja Pembentukan Kabupaten Kuantan (BPPKK) diisi oleh semua kalangan, jangan hanya anggota DPR.
Untuk diketahui, BPPKK yang sedang disusun oleh pengurus inti diisi oleh Anggota DPRD Dapil III Kuansing, perwakilan tokoh adat, forum kepala desa, forum BPD, tokoh masyarakat dan pemuda dari enam kecamatan tersebut.
Adapun enam kecamatan yang akan mekar menjadi kabupaten baru yakni Logas Tanah Darat, Pangean, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Inuman dan Cerenti. (grc/aag)