Pelalawan (riaumandiri.co)-SD 010, di Desa Delima Jaya SP 1, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak, ternyata sejak tahun 2007 lalu dibiayai melalui APBD Kabupaten Pelalawan. Nilainya mencapai ratusan juta rupiah setiap tahunnya.
Ironisnya, SD yang memiliki siswa keseluruhan 127 siswa ini, hanya 1 siswa yang asli Kabupaten Pelalawan, selebihnya berasal dari Kabupaten Siak. Ditambah lagi 13 orang gurunya yang semuanya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Pelalawan.
Hal ini terjadi akibat tapal batas antara kedua kabupaten saat itu belum ada kesepakatan. Sementara saat itu lokasi sekolah berdiri di wilayah Pelalawan, sehingga sampai sekarang sekolah tersebut masih dibiayai oleh Pemkab Pelalawan walaupun daerahnya masuk kabupaten Siak.
Anggota DPRD Pelalawan, H Indra Mansyur, dari Dapil 2, Selasa (12/4) kemarin, menyempatkan diri berkunjung ke SDN 010. Hanya saja saat itu aktivitas belajar mengajar siswa terlihat sebagian mengadakan kegiatan lahraga dan sebagian belajar di dalam Ruang belajar.
Dari pantauan Haluan Riau di lapangan, terlihat bangunan sekolah begitu bersih dan nyaman. Hal ini, membuktikan perawatan yang dilakukan pihak sekolah dilakukan secara rutin. Sesaat kemudian, Kepala sekolah bernama Mustofa, datang ke sekolah mempersilahkan rombongan masuk ke ruangan majlis guru untuk bersilahturrahmi.
Indra Mansyur, pada kesempatan tersebut, menyampaikan kepada kepala sekolah dan sejumlah guru maksud dan kedatangannya. Menurut Indra, kedatangan dirinya, adalah untuk mendudukan persoalan keberadaan SD di Kabupaten Pelalawan, sementara setiap tahun anggaran operasinal ditanggung APBD Pelalawan.
Terkait persoalan ini, sebut Indra, jika tidak didudukkan, berpotensi menjadi persoalan di kemudian hari. "Persoalan pendidikan adalah tanggung jawab siapa saja, namun tumpang tindih seperti ini, jika tak didudukkan dan dibiarkan berlarut-larut bisa menjadi bom waktu," beber Indra.
Terlebih lagi, pada tahun ini kata Indra, DPRD Pelalawan membentuk panitia khusus (Pansus) untuk menuntaskan persoalan tapal batas. "Makanya, SD di Delima Jaya ini, menjadi prioritas utama diclearkan. Baik itu asetnya dan guru-gurunya tidak terkatung-katung," tandasnya.
Sementara itu, Mustofa selaku Kasek menyebutkan, SDN 010 Delima Jaya, saat ini mempunyai 127 murid dari kelas 1 sampai kelas 6. Sementara itu, tenaga pengajar 11 orang. Dari 127 siswa itu, kata Mustofa hanya satu siswa berasal dari Kabupaten Pelalawan. "Hampir seratus persen, muridnya, dari kabupaten Siak, kurikulum mengacu pada kurikulum Pelalawan," beber dia.
Mustofa juga mengakui, tahun ini dirinya sangat khawatir mencairkan dana yang diperuntukkan oleh Pemkab Pelalawan, untuk biaya rehap. "Sebetulnya, saya juga kwatir dengan kondisi seperti ini. Malahan tahun ini, saya kwatir mencairkan dana untuk rehap sekolah," tandasnya.***