TELUK KUANTAN (riaumandiri.co)-Ruas jalan Nasional di Kuansing yang baru saja dikerjakan dengan pekerjaan aspal tambal sulam terancam rusak kembali.
Pasalnya, pemerintah maupun lembaga terkait terkesan membiarkan mobil berat melintas seperti mobil pengangkut batu bara.
Pantauan Haluan Riau hampir setiap hari mobil pengangkut batu bara dari luar Provinsi ini melintas di Jalanas di Kuansing menuju Pekanbaru.
Namun muatan mobil batu bara tersebut, terlalu menggunung dan mengancam rusaknya jalanas yang baru dikerjakan.
Sejak ditutupnya jembatan timbangan di Muara Lembu, Kecamatan Singingi puluhan sampai ratusan mobil pengangkut batu bara ini dibiarkan dengan muatan melambung. Sehingga jalan nasional yang dilalui masyarakat setiap hari cepat rusak.
"Kalau di Provinsi Jambi yang mengangkut batu bara ini tidak lagi mobil teronton, tapi coldiesel, karena kalau teronton sering kali membuat jalan rusak,"ujar salah seorang warga saat bincang-bincang dengan Haluan Riau.
Itupun kalau melintas mobil pengangkut batu bara ini hanya dibolehkan pada malam hari, kalau siang itu tidak dibolehkan melintas, karena cukup banyak masyarakat yang resah akibat mobil ini.
Selain muatan berat, mobil ini seringkali beriringan cukup panjang dan banyak kejadian lakalantas.
"Kalau di Jambi sana, mobil yang mengangkut batu bara ini boleh melintas pada malam hari, sehingga tidak mengganggu pengendara disiang hari, kalau siang tidak boleh oleh masyarakat,"katanya.(rob)