PASIR PENGARAIAN (riaumandiri.co)- Petani asal Desa Menaming, Kecamatan Rambah, mengaku curiga kalau bibit kedelai yang diterima dari isntansi terkait kurang bagus.
Pasalnya setelah ditanaman di lahan kering hektare selama 12 hari, bibit yang ditanam tak kunjung tumbuh.
“Tampaknya bibit Kedelai yang diberikan kepada kami kelihatannya bagus Pak. Setelah ditanam selama 12 hari, bibit tersebut tidak tumbuh.
Padahal sebelum ditanam, bibit tersebut sudah sering dijemur selama dua jam sehari sebelum di tanam,” tutur Ratinas, salah seorang petani asal Menaming, Jumat (8/4).
Diakui Ratinas, sistem penanaman bibit kedelai yang diterimanya sudah dilaksanakan sesuai anjuran dari Dinas Pertanian.
Sebelum ditanam, Distan menyarankan supaya dijemur selama dua jam setiap harinya. “Kami menanamnya sudah mengikuti anjuran dari Dinas Pertanian. Tapi hasilnya kurang baik,” kesal Ratinas.
Mendengar informasi tersebut Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Epriyanto bersama Babinsa Desa Menaming melihat langsung ke areal lahan masyarakat petani Desa Menaming.
Epriyanto pun membawa sampel bibit kedelai tersebut untuk diteliti di labor di Provinsi Riau.
“Sebagai PPL bersama Babinsa memang sangat prihatin keluhan petani kita ini. Justru itu sampelnya kita kirim ke labor untuk diteliti. Untuk mengetahui hasilnya kita harus menunggu selama 10 hari,” terang Epriyanto.
Akibat kejadian ini sejumlah petani lainnya terpaksa mengurungkan niatnya untuk melanjutkan menanam bibit kedelai.
Petani takut kalau bibit yang ditanam tidak tumbuh seperti bibit kedelai yang ditanam Ratinas. “Sebelum hasil labor diketahui, kami belum bisa melanjutkan penanaman bibit kedelai ini.
Kami takut kerja kami sia-sia. Karena pembukaan lahan ini kami menggunakan biaya sendiri,” ungkap sejumlah petani lainnya. (gus)