BANGKINANG (riaumandiri.co) -Bayi prematur yang lahir dari keluarga yang kurang mampu, dari pasangan Ajis (23) dan Ilen (20) hanya bisa terbaring di tempat tidur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang tanpa peralatan semestinya yang biasa digunakan untuk merawat bayi permatur seperti, inkubator.
Pihak rumah sakit beralasan kurangnya fasilitas inkubator mem buat bayi yang lahir, Sabtu (9/4) dirawat seadanya.
"Inkubator yang tersedia di RSUD Bangkinang sekitar 8 unit, dan sudah terpakai semuanya karena kebetulan banyak pula bayi yang prematur, padahal biasanya kita hanya merawat bayi prematur sekitar 5-6 bayi," ujar Direktur RSUD Bangkinang, Dr. Wira Dharma.
Makanya, lanjut Dr Wira, pihak rumah sakit memutuskan untuk merujuk pasien ke RSUD Arifin Achmad, atau RS Syafira maupun Awal Bros.
"Namun RSUD Arifin juga mengabarkan kalau inkubator mereka juga penuh, sedangkan RS Syafira dan RS Awal Bros menurut perawat yang menelepon, rumah sakit tersebut meminta DP masing-masing 5 dan Rp9 juta," tambah Wira.
Diret RSUD Bangkinang juga menyayangkan Orang tua bayi malang itu tidak mengurus BPJS dari awal.
"Seharusnya BPJS itu diurus jauh-jauh hari seblum melahirkan agar tidak ada kendala dikemudian hari," ujar Dr Wira.
Ayah bayi prematur, Ajis berharap adanya mukjizat dan pertolongan dari Allah agar sang bayi ini selalu berada dalam keadaan sehat walafiat. Semoga sang bayi dapat hidup normal layaknya bayi-bayi yang lain.
"Semoga Allah menjaga dan menjadikan anak pertama kami sehat dan hidup normal sebagaimana bayi-bayi yang lain," pinta Ajis.
Meskipun menerima kondisi dengan sabar dan tawakkal Ilallah, Ajis juga berharap mendapatkan bantuan dari hamba dan dari pihak manapun, agar putra pertamanya tersebut mendapatkan perawatan medis sebagaimana mestinya.(mg2)