SIAK (riaumandiri.co)-Rencana pembangunan SMA yang diusulkan masyarakat Kampung Tumang, Kecamatan Siak mendapat dukungan dari anggota DPRD Siak.
Kampung yang berada di pinggiran ibukota Siak ini dinilai berpotensi maju dan masyarakat membutuhkan sekolah untuk pendidikan anak-anak. Demikian disampaikan anggota DPRD Siak Muhtarom, Rabu (6/4) di Siak.
"Melihat perkembangan jumlah penduduk, jumlah pelajar tamatan SMP di sana sudah banyak, selayaknya Tumang memiliki SMA. Tidak mungkin kita biarkan anak-anak sekolah dibangunan menumpang dan kondisinya tidak layak atau harus menempuh jarak 20 Km untuk sekolah ke ibukota kecamatan.
Tumang memang pinggiran Kecamatan Siak, namun berpotensi maju, apalagi sudah ada jalan poros menuju Sungai Mandau," kata Muhtarom.
Muhtarom mengatakan, mengetahui persis usulan masyarakat Tumang di setiap Musrembang menjadi usulan perioritas pembangunan.
"Masyarakat sudah lama mengharapkan ada SMA berdiri di sana, setiap musrembang desa selalu menjadi usulan perioritas," ujarnya.
Atas nama Fraksi DKPS ia meminta pihak terkait baik itu Dinas Pendidikan, pemerintah kecamatan dan BPN bisa memuluskan jalan agar kampung ini mendapat bantuan dari APBN untuk bangunan SMA baru.
"Pada penghulu saya minta cepat usrus sertifikat ke BPN, begitu juga dengan pemerintah kecamatan tolong fasilitasi dan bantu apa yang diperlukan. Kalau memang dalam ketentuan tanah yang diwakafkan untuk bangunan sekolah harus bersertifikat, saya minta BPN bantu percepat urusannya," tegas politisi PKB ini.
Penghulu Tumang Muhammad Taher saat dikonfirmasi menjelaskan, sudah mengantongi surat keterangan bebas dari wilayah konsesi atas lahan yang diwakafkan untuk pembangunan SMA itu. Pihaknya sedang melengkapi administrasi untuk kepengurusan sertifikat tanah itu.
"Surat keterangan pelepasan berada di wilayah pelepasan kawasan sudah kita dapat dari Dinas Kehutanan, ini dijadikan sarat mengurus sertifikat tanah ke BPN. Kalau Dinas Pendidikan sementara ini hanya minta surat keterangan bukti pengukuran dan peta petak dari BPN serta keterangan dari Dinas Kehutanan. Tadi saya hubungi Camat untuk minta surat permohonan pengukuran tanah ke BPN," kata M Taher.
Kasi Pengukuran BPN Siak Doni saat ditemui di ruamg kerjanya menjelaskan, belum ada pihak yang secara resmi mengajukan berkas untuk pengurusan sertifikat tanah itu.
"Belum ada yang datang mengurus setifikat, kalau yang menelphon atas nama UPTD Pendidikan kemaren ada, dia minta bantu untuk sertifikat tanah yang rencananya untuk lahan SMA di Tumang," kata Doni.
Menurut Doni, sertifikat tanah paling cepat bisa rampung dalam 2 bulan, namun kalau hanya peta pengukuran tanah bisa rampung dalam waktu dua minggu. (lam)