Pangkalan Kerinci (HR)-Sejak dikelola Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Pelalawan tahun 2009, perpustakaan desa naik signifikan dari 17 menjadi 45 pustaka desa yang tersebar di seluruh Kabupeten Pelalawan.
"Saat itu setelah penanganan pustakan desa beralih pengelolaannya dari Dinas Pendidikan ke Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah, aset pustaka desa yang diserahterimakan ke kita cuma 17 unit tahun 2009. Setelah dilakukan upaya pengembangan serta peningkatan maka sampai saat ini kita sudah memiliki sedikitnya 45 pustaka desa yang sudah tersebar di wilayah Kabupaten Pelalawan," jelas Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Pelalawan HT Ubaidillah melalui Kasie Perpustakaan Aprial, Rabu (4/2).
April menjelaskan, untuk mengefektifkan pustaka desa, Kantor Arsip dan Perpustakaan Pelalawan tiap tahun memberikan 1000 eksemplar buku sejak pustaka desa menjadi tanggung jawab mereka dengan alokasi anggaran yang ada. Hanya tahun 2014 saja pengadaan buku itu ditiadakan dikarenakan tak adanya alokasi anggaran.
"Kalau target kami sendiri sebenarnya tiap desa memiliki satu pustaka desa. Tapi karena pustaka desa ini menjadi tanggung jawab Arsip Nasional maka lembaga itulah yang menentukan untuk pendirian pustaka desa berdasarkan ajuan pihaknya. Di samping itu, memang untuk pustaka desa tak disediakan alokasi anggarannya. Anggaran pustaka desa memang tak ada di APBD kita, jadi kita belum bisa menargetkan untuk penambahan pustaka desa lagi," katanya.
31 Ribu Buku
Disinggung soal koleksi buku yang ada di Kantor Arsip dan Perpustakaan yang ada di seluruh wilayah Pelalawan, April menjawab, saat ini koleksi buku di perpustakaan Pelalawan 31.000. Jumlah itu masih jauh di bawah standar sebuah perpustakaan tingkat kabupaten yang seharusnya mengkoleksi setidaknya 100 ribu buku.
"Ya masih jauh dari standar semestinya untuk koleksi buku perpustakaan tingkat kabupaten setandarnya harus memiliki koleksi 100 ribu buku. Sedang saat ini kita masih memiliki koleksi kisaran 30 persen nya saja dari standard yang ditetapkan atau kisaran 31 ribu buku, itu pun sebagian besarnya berasal dari hibah perusahaan, lembaga dan ada juga sumbangan masyarakat pribadi. Sedangkan untuk buku pengadaan kita sendiri baru kisaran 12 ribu buku," tutupnya.(adv/humas)