JAKARTA (riaumandiri.co)-Kecelakaan pesawat terbang terjadi antara Batik Air dan TransNusa, di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/4) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Akibatnya, sayap pesawat Batik Air patah dan terbakar. Sedangkan pesawat TransNusa mengalami kerusakan pada bagian ekor dan sayap.
Peristiwa itu membuat aktivitas di Bandara Halim Perdanakusuma, jadi terhenti. Hingga tadi malam, aktivitas penerbangan di Bandara itu masih ditutup. Petugas Bandara terus berupaya mengevakuasi kedua pesawat naas tersebut.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Seluruh penumpang pesawat Batik Air, berhasil diselamatkan dan dievakusi ke terminal.
Menurut informasi, peristiwa itu terjadi ketika pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 bernomor registrasi PK-LBS, sedang melaju di runway untuk lepas landas. Namun, tiba-tiba pada saat bersamaan, pesawat TransNusa jenis ATR dengan nomor registrasi PK-TNJ, juga berada di jalur yang sama. Ketika itu, pesawat sedang ditarik traktor (towing) menuju hanggar. Tanpa bisa dihindari, tabrakan pun terjadi.
Terkait insiden itu, Public Relations Manager Lion Air Group, Andy M Saladin, mengatakan, ada 49 penumpang dan 7 kru di dalam pesawat Batik Air tujuan Ujung Pandang tersebut. "Semua penumpang selamat dan akan Batik dibawa dengan pesawat lain," terangnya.
Dijelasknnya, sebelum tabrakan itu terjadi, Batik Air sudah mendapat izin untuk take off oleh menara pengawas (ATC). Namun tiba-tiba langsung bersenggolan dengan TransNusa yang sedang ditarik traktor.
"Karena hal itu Pilot in Command memutuskan untuk membatalkan take off (aborted take off) untuk memastikan keselamatan penumpang," terangnya.
Kronologis serupa juga disampaikan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata. "Pada saat pesawat Batik Air sedang take off, pada saat yang bersamaan terdapat pesawat Transnusa yang berada di run way yang sedang di towing menuju hanggar," terangnya.
"Tidak terdapat kerugian/korban jiwa pada kecelakaan ini. Semua penumpang dan kru pesawat pesawat dapat dievakuasi dengan selamat," tegas Barata.
Sedangkan Managing Director TransNusa Aviation Mandiri, Bayu Sutanto, juga membenarkan. Menurutnya, ketika itu pesawat TransNusa sedang ditarik ke selatan dan tertabrak Batik Air yang sedang take off.
Akibat tabrakan itu, aktivitas penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma pun terpaksa ditunda. Bandara ditutup sementara pada Senin malam kemarin. "Sesuai Notam Nomor A1004, runway Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara," terang Barata.
Menurut informasi, pesawat yang mengalami penundaan antara lain Citilink QG807 tujuan Surabaya dan QG 102 tujuan Yogyakarta.
Penumpang Panik Terkait tabrakan itu, salah seorang penumpang Batik Air, Gunawan, menuturkan, sebelum tabrakan terjadi, pesawat sempat berputar-putar di landasan pacu. Tiba-tiba ada ledakan kencang dan membuat penumpang panik.
"Dari awal saya sudah punya feeling ada yang janggal pada penerbangan ini, karena pesawat muter-muter saja di runaway, seperti menghindari sesuatu," ujarnya.
"Kemudian saya mendengarkan ledakan kencang sekali, ada semacam korslet atau burung masuk saya nggak tahu, yang jelas ada api," lanjutnya.
Gunawan sendiri mengaku tidak melihat jelas soal ledakan akibat tabrakan. "Saya tidak merasakan, yang jelas ada dentuman, kencang sekali. Begitu mendengar ledakan itu, saya berharap pilot langsung hentikan," tambahnya.
Setelah dentuman itu, pilot langsung menghentikan pesawat dan meminta penumpang untuk turun dari seluncuran tangga darurat. Sebanyak 49 penumpang langsung lari menyelematkan diri begitu turun karena melihat di bagian sayap pesawat masih ada api yang berkobar.
"Turun melalui pintu darurat, kita langsung terjun seperti orang main perosotan dan kita lari karena melihat bola api masih terlihat dari sayap," tutur Gunawan.
Tidak hanya penumpang, kru pesawat juga sempat panik. Meski begitu, kata Gunawan, mereka tetap kooperatif dan membantu penumpang untuk menyelamatkan diri.
Sementara penumpang lainnya, Faisal Ibrahim, mengaku beruntung dan berterima kasih atas kesigapan pramugari dan pilot Batik Air yang membantu penumpang keluar dari pesawat.
Saat duduk di bagian depan pasawat, Faisal mengaku melihat kejadian tabrakan Batik Air dan TransNusa. Menurutnya, bagian sayap pesawat menabrak pesawat TransNusa yang berada di landasan pacu.
"Saya melihat jelas sayap pesawat menabrak pesawat yang sedang diderek," terangnya.
"Terus mencul percikan api dan membakar ke badan pesawat. Pesawat sempat terasa oleng," sambungnya.
Faisal akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumahnya setelah mendapatkan refund tiket 100 persen dari pihak Batik Air. Sementara itu, beberapa penumpang lainnya masih bertahan di terminal. (bbs, dtc, okz, ara, ral, sis)