TEMBILAHAN (riaumandiri.co)-Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir menggelar pertemuan dengan Kontak Tani Nelayan Andalan Inhil, membahas masalah perkebunan dan perikanan.
Salah satu topik yang menjadi agenda pembahasan, yakni rencana pengembangan dan rehabilitasi lahan-lahan kritis, lahan tidak berfungsi, dan lahan terendam sehingga menenggelamkan perkebunan kelapa warga.
“Pertemuan semacam ini sangat penting sekaligus sebagai suport agar program daerah dapat terlaksana dengan baik,” kata Bupati Inhil Hm Wardan, Senin (4/4).
Sebagaimana yang sudah dipaparkan pada pertemuan itu, bagaimana sistem pengelolaan konsorsium atau penyandang dana yang siap disalurkan tanpa dikenakan bunga. Hal itu jelas sangat positif. “Saya pikir tidak ada alasan lagi untuk tidak terlaksananya program ini, karena kita tak perlu khawatir terhadap kredit. Tugas kita tinggal bagaimana bisa mengimplementasikan di lapangan,” ujarnya.
Bupati siap memberikan bantuan sesuai kapasitas dari sisi pendanaan dan pembebasan lahan. Untuk itu, mesti dilakukan pertemuan serupa dalam menindak lanjuti persoalan perkebunan dan perikanan.
Sementara Ketua KTNA Inhil HM Yusuf Said, mendukung penuh pengembangan kelapa dalam. Apalagi daerah ini dikenal sebagai daerah penghasil kelapa, sehingga perlu pengembangan lebih luas lagi. “Jangan ada replanting, tapi yang perlu dilakukan peremajaam kebun-kebun kelapa yang sudah tua. Berangkat dari sana dapat meningkatkan perekonomiam masyarakat,” harapnya.
Kabupaten Inhil terletak di daerah pesisir, sehingga perlu sejalan dengan pengembangan sektor perikanan termasuk budidaya tiram dan kepiting serta biota lainnya. Semua itu meski menjadi perhatian pemerintah.
“Kita siap bekerja sama baik dengan pemerintah maupun pihak swasta dalam pengembangan sektor-sektor tersebut,” imbuhnya.(iun/aag)