SIAK (riaumandiri.co)-Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) diproyeksikan menjadi poros maritim nasional. Hal itu sangat layak karena posisi KITB sangat strategis dan diupayakan Pemerintah Kabupaten Siak untuk menghidupkan wilayah Tanjung Buton sebagai pusat perokonomian.
Demikian disampaikan Bupati Syamsuar usai membuka Musrembang Kabupaten Siak di Kantor Bupati Siak. Menurut Syamsuar, Status jalan dari KITB sampai ke KM 11 Buatan sudah berubah menjadi jalan nasional, dan dalam waktu dekat kualitasnya akan ditingkatkan menggunakan dana APBN.
Dengan peningkatan kualitas jalan itu, tentunya menunjang perkembangan industri di KITB, diharapkan para investor hadir membangun berbagai jenis usaha. KITB sudah masuk dalam RPJMN, secara otomasis akan diperhatikan pemerintah pusat untuk pengembangan ekonomi di Riau.
Guna menarik para investor, lanjut Bupati, Pemerintah Kabupaten Siak akan menyiapkan regulasi yang mempermudah pengembangan usaha. Seperti halnya pajak, bagi usaha baru diperkirakan masih berupaya bangkit maka tidak dipungut pajak atau retribusi selama dua tahun.
"Kita sedang mengajukan revisi Ranperda kepada DPRD Siak, kini sedang dalam pembahasan. Ada beberapa Perda yang berkaitan dengan KITB. Setiap usaha yang akan didirikan investor tentu berkaitan dengan pajak dan retribusi, daram revisi Perda itu kami mengusulkan bagi usaha baru 2 tahun pertama tidak dipungut pajak," pungkas Bupati Syamsuar. (adv/hms)