TELUK KUANTAN (riaumandiri.co)-Bupati Sukarmis, geram dan menduga tidak tersedianya obat-obatan bagi pasien BPJS di RSUD Teluk Kuantan sejak 21 Maret lalu dan adanya sejumlah dokter spesialis menggalang obat-obatan dan pengumpulan koin ditunggangi kepentingan politik..
"Sebenarnya semuanya bisa diselesaikan, tapi aksi ini sudah ditunggangi kepentingan politik," ujar Bupati Sukarmis, di depan undangan yang hadir pada acara pembukaan Musrenbang tingkat Kabupaten, Kamis (31/3).
Disampaikan Bupati, Kuansing masih memiliki Bupati yang bisa menyelesaikan persoalan di RSUD, tapi sejumlah dokter berupaya menggalang obat-obatan untuk RSUD dan mereka semua itu adalah PNS. Sekarang kita lihat apakah mereka bisa menyelesaikan ini, kita ini masih memiliki Bupati," katanya.
Secara terpisah, Ketua DPRD Kuansing, Andi Putra, mengatakan, Komisi C DPRD Kuansing sudah melakukan konsultasi dengan BPK RI terkait akan adanya kerjasama dengan apotek yang ada untuk bisa mendrop obat-obatan ke RSUD agar semua pelayanan kembali normal.
"Secara lisan BPK RI sudah menyatakan kalau untuk kepentingan masyarakat banyak itu silahkan. Tapi itukan masih lisan disampaikan, kita inikan bukan kebal hukum, maka Komisi C masih melakukan konsultasi ke Kementrian agar tidak terjadi permasalahan hukum nantinya,"katanya.
Mudah-mudahan upaya-upaya yang dilakukan DPRD ini bisa secepatnya terlaksana,"kerjasama dengan apotek yang ada ini, masalah obat-obatan yang disalurkan akan dianggarkan pada Perubahan nanti," katanya. (rob)