SIAK (riaumandiri.co)-Guna melakukan analisa Administrasi Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Catur Setiya Abadi Kampung Buantan Lestari, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Badan Pengamanan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pertanian (Kementan) Marwati berkunjung ke Kabupaten Siak, Kamis (31/3).
Hadir dalam acara itu Penghulu Kampung Buantan Lestari Sadeli didampingi Bhabin Kantibmasnya Brigadir M Rasidi, PPL Pertanian Kampung Buantan Lestari Pujiman dan beberapa anggota UPJA Catur Setiya Abadi.
Kunjungan Kementrian itu disampaikan langsung oleh Marwati BPSDM Kementrian Pertanian Pusat, bahwa pihaknya kroscek di Kantor sekretariat terkait Administrasi yang dimiliki UPJA itu.
"Karena UPJA Catur Setiya Abadi terbaik kedua nasional sedangkan juara satu UPJA Kalimantan Selatan. Maka dari itu, kita ingin mengetahui secara pasti tentang bentuk administrasinya. Dengan harapan, agar bisa menjadi contoh UPJA yang lainnya," ujar Marwati dari BPSDM Kementrian Pertanian Pusat kepad Wartawan di halaman Kantor UPJA Catur Setiya Abadi.
Tujuan analisa Administrasi itu, lanjut Marwati untuk memberikan informasi kepada UPJA yang ingin belajar di Bungaraya.
"Tujuan analisa ini agar UPJA yang lain mau belajar dengan pengurus UPJA yang ada di Kecamatan Bungaraya Kabupaten Siak, barang kali mau dibuat pelatihan di sini atau cara yang lainnya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua UPJA Catur Setiya Abadi mengatakan, dengan perolehan prestasi UPJA yang dipimpinnya itu, masih banyak kendala pada UPJA tersebut.
"Walau pun UPJA kita juara dua Nasional, namun masih banyak kendala yang kita hadapi. Diantaranya?, hand Tracktor yang kita miliki masih belum sesuai dengan lahan yang kita kelola. Saat ini jumlah Hand Tracktor yang ada hanya 11 Unit, sedangkan lahan yang diolah 223,5 ha," jelas Ngamiludin.
Dengan keadaan itu, dia berharap, kepada pemerintah agar bisa menutupi kekurangan yang dikeluhkan UPJA itu.
"Saya sangat berharap sekali dengan pemerintah agar kiranya bisa menutupi kekurangan Hand Tracktor di UPJA ini. Sehingga, kita bisa mengolah lahan pertanian yang ada di Kampung ini bisa teratasi sesuai jadwal yang ditetapkan setiap musimnya," imbuhnya.
Menurut data yang dihimpun Wartawan melalui Sekretaris UPJA Catur Setiya Abadi Aris Sugandi, sejak berdirinya UPJA Catur Setiya Abadi tahun 2011 hingga saat ini, saham yang dimiliki UPJA tersebut sudah mencapai Rp 428.833 juta.***