Kamparkab (riaumandiri.co)-Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batu Sangkar Sumatera Barat, akan menjadikan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) sebagai sample.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BPCB Batu Sangkar Agoes saat mengunjungi RTMPE, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kamis (31/3).
Agoes menambahkan, dijadikannya RTMPE sebagai contoh karena selama ini memang Sumbar dikenal dengan hasil sayur-sayuran yang dikirimkan ke daerah-daerah lain. Akan tetapi dalam proses produksinya oleh masyarakat setempat hanya seperti biasa dan hanya cukup untuk menghidupi keluarga.
"Tidak tertutup kemungkinan Kampar nantinya malah membalikkan sayur-sayuran seperti bawang dan cabai ke Sumbar lagi, sebab Kampar sendiri sepertinya sebentar lagi malah akan swasembada sayur-sayuran melalui program RTMPE yang dilaksanakan masyarakatnya," ujarnya.
Untuk itu, Agoes merencanakan dalam kegiatan Pekan Publikasi Pelestrian Cagar Budaya atau sinkronisasi kegiatan publikasi pelestarian cagar budaya dan budaya di Kabupaten Kampar nantinya akan menjadikan RTMPE sebagai contoh dalam pemutaran film dokumenter di desa-desa, dialog di radio serta publikasi di Media Cetak.
LAK Mendukung
Dalam waktu berbeda Sertuni Datuk Paduko Majo selaku pucuok Lembaga Adat Kampar mengungkapkan dalam nada bertanya "kalau ala condo iko ndak juo mangaroti masyarakat ko le" (sudah seperti ini belum juga masyarakat mengerti).
Sartuni sendiri selaku ketua LAK Kampar mendukung penuh program RTMPE.
Sementara itu Bupati Kampar H Jefry Noer mengungkapkan RTMPE merupakan program jitu dari hasil modifikasi dari berbagai hasil tinjauan dan kajian yang beliau lakukan selama ini sesuai dengan istilahnya ATM (Amati Teliti Modifikasi). Jefry Noer yakin dengan tersebarnya RTMPE di desa-desa, jangankan untuk memenuhi kebutuhan keluarga insyaallah sayur-sayuran atau kebutuhan sehari-hari kita nantinya sudah bisa swasembada Sumatra.(adv/humas)