PEKANBARU (riaumandiri.co)-Ada cerita menarik sekaligus ironis, dalam penggerebekan pengedar sabu-sabu di Kampung Dalam, Kamis kemarin. Hal itu ketika petugas Kepolisian ikut mengamankan EP (15) dan AP (15), keduanya masih berstatus pelajar SMA di Kota Pekanbaru.
Keduanya diamankan, karena diduga sebagai kaki tangan Rj selaku tersangka bandar.
Setiap Dari hasil penyelidikan sementara petugas, terungkap bahwa pola pelaku dalam menjalankan bisnis narkoba makin mengerikan. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun ikut direkrut sebagai pengedar. Diduga, langkah itu dilakukan untuk mengelabui aparat Kepolisian.
Itulah yang dialami Ep dan Ap. Dalam menjalankan aksinya sebagai pengedar, keduanya digaji sebesar Rp500 ribu per hari, plus jatah sabu-sabu untuk dikonsumsi sendiri. Atau bila ditotal, dalam sebulan mereka bisa menerima Rp15 juta.
Menurut Kapolresta Pekanbaru, Kombes Aries Syarief Hidayat, pola ini bisa dikatakan kejahatan yang luar biasa.
"Kita akan dalami lagi sejauh mana keterlibatan mereka, termasuk berkoordinasi dengan pihak lainnya. Kita ingin tahu apakah itu modus baru. Sangat kita sayangkan, karena dua remaja tersebut telah dirusak luar dalam," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Hermansyah memastikan kalau kedua anak-anak tersebut tetap akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Hal itu mengingat, perbuatan kedua remaja tersebut bukanlah pelanggaran ringan tapi sudah merupakan sebuah pidana berat.
"Narkoba tidak membedakan anak-anak atau dewasa, kalau terlibat proses hukum tetap jalan, hanya perlakuan berbeda karena masih anak-anak. Jadi penanganan hukumnya tetap didampingi oleh pihak Balai Pemasyarakatan (Bapas), psikolog, P2TP2A dan pihak-pihak terkait lainnya. Termasuk memanggil orangtua mereka masing-masing," ujarnya.
Sementara itu, Kompol Iwan Lesmana mengatakan, pihaknya menduga kedua remaja itu sengaja dijadikan kaki tangan, untuk mengelabui aparat Kepolisian.
"Mereka sengaja merekrut anak-anak untuk bertugas menjual sabu di sana (Kampung Dalam). Gajinya menggiurkan dan dapat bonus sabu setiap hari. Dugaan kita ini untuk menghindari kecurigaan polisi," tambahnya. (nom, grc, rtc)