BRUSSELS (riaumandiri.co)-Aksi teror bom kembali mengguncang Eropa. Kali ini, tiga ledakan mengguncang dua lokasi terpisah Ibukota Belgia, Brussels, Selasa (22/3) waktu setempat. Dua ledakan terjadi di Bandara Zaventem Brussels dan satu ledakan lainnya terjadi di stasiun kereta Metro Maelbeek.
Hingga tadi malam, korban jiwa akibat ledakan itu telah mencapai 34 orang. Selain itu, hampir 200 orang mengalami luka-luka. Dua ledakan terjadi di Bandara Zaventem, menewaskan sekitar 14 orang dan 20 orang lagi tewas akibat ledakan di stasiun metro Maalbeek.
Kemungkinan akan bertambahnya jumlah korban tewas, diprediksi sangat besar. 34 Tewas Hal itu disebabkan banyak korban luka yang dalam kondisi kritis. Kebanyakan mereka terluka akibat terkena hantam paku yang dipasang pada bom tersebut.
Sejauh ini, belum ditemukan ada WNI yang ikut menjadi korban dalam teror bom tersebut. Menurut data di Kementerian Luar Negeri RI, saat ini setidaknya ada 1.200 WNI di Belgia. Dari jumlah itu, sebanyak 400 di antaranya berada di Brussels.
Perdana Menteri Belgia, Charles Michel, menyebut tiga ledakan yang mengguncang Brussels tersebut sebagai serangan teroris. "Kita mengkhawatirkan serangan teroris dan inilah yang sekarang terjadi," ujar PM Michel seperti dilansir CNN.
Dalam pernyataannya, PM Michel menyebut serangkaian ledakan di Brussels sebagai hari kelam bagi negara tersebut. "Ini hari tragedi, hari kelam!" ujar Michel seperti dilansir kantor berita AFP.
Sementara itu, Jaksa Federal Frederic Van Leeuw, menyebut kemungkinan besar salah satu ledakan di bandara Brussels didalangi seorang pelaku bom bunuh diri.Banyak korban yang mengalami luka parah di bagian kaki, ini mengindikasikan kemungkinan bom diletakkan di dalam tas atau koper yang diletakkan di lantai.
Otoritas Belgia meningkatkan level ancaman teror ke level empat atau level tertinggi usai ledakan. Kepolisian dan tentara Belgia dikerahkan ke jalan-jalan sebagai antisipasi serangan lainnya. Seluruh layanan transportasi darat di Brussels, seperti kereta cepat, tram dan bus dihentikan sementara Inggris, Jerman, Prancis dan Belanda merupakan negara-negara yang mengumumkan peningkatan keamanan usai ledakan di Brussels ini.
Dikecam Dari Tanah Air, aksi teror bom itu langsung mengundang kecaman dari banyak kalangan. Termasuk dari Presiden Joko Widodo.Kecaman Presiden Jokowi itu ditulis di akun Twitter miliknya. "Mengutuk keras serangan bom di Brussels," tulis Jokowi di akun Twitter, @jokowi, Selasa malam.
Selain mengecam, Jokowi juga mengucapkan belasungkawa atas tragedi yang menimpa Belgia. Sebagai negara sahabat, Jokowi menyatakan dukungan Indonesia kepada Belgia dalam melawan aksi terorisme. "Duka cita mendalam untuk korban dan rakyat Belgia. Belgia, jangan takut! Kami bersamamu," tulis Jokowi.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Armanantha Nasir, dalam pernyataan resminya juga menyampaikan simpati dan dukacita yang mendalam kepada rakyat dan Pemerintah Belgia, khususnya kepada korban dan keluarga korban.
"Indonesia kembali menegaskan, aksi terorisme atau kekerasan dalam bentuk dan untuk alasan apa pun tidak dapat ditoleransi. Pemerintah Indonesia mengajak komunitas internasional untuk meningkatkan kerja sama dalam mengatasi radikalisme dan melawan terorisme," ujarnya.
Menurutnya, KBRI Brussels telah melaporkan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan soal WNI yang menjadi korban dalam serangan teror tersebut."KBRI Brussels terus berkoordinasi dengan otoritas keamanan dan rumah sakit di Brussels untuk memperoleh informasi lebih jauh mengenai kemungkinan WNI yang menjadi korban," katanya.
Tata mengatakan, KBRI Brussels akan terus berkomunikasi dengan berbagai komunitas Indonesia di Belgia. WNI di Belgia juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari wilayah-wilayah yang berpotensi menjadi target.
Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Lalu M Iqbal, mengungkapkan, lokasi ledakan bom berada tak begitu jauh dari kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Brussels.
DIkatakannya, ledakan bom pertama terjadi sekitar pukul 08.00 waktu setempat. dua ledakan terjadi di main departure hall di Zaventem Airport, Brussels. Jarak Zaventem-KBRI Brussel sekitar 10 km atau 15 menit dengan kendaraan.
Beberapa saat kemudian, ledakan terjadi lagi di metro station Maelbeek, tidak jauh dari kawasan Komisi Eropa dan Parlemen Eropa. Jaraknya 14 km dari Zaventem dan 6,5 km dari KBRI Brussel. (bbs, kom, dtc,ara)