BANKINANG (riaumandiri.co) -Warga di Kecamatan XIII Koto Kampar terpaksa gelap-gelapan Senin (21/3) malam. Aliran listrik di daerah mereka tiba-tiba terputus semenjak pagi, sekitar pukul 6.00 WWIB. Putusnya arus listrik berlanjut hingga Selasa (22/3) sore.
Sebanyak 13 desa di Kecamatan XII Koto Kampar mengalami pemadaman listrik. Masyarakat sudah terlanjur kecewa dan menganggap pihak PLN lamban dalam menangani penyebab matinya listrik di desa-desa yang sudah mengorbankan kampung halamannya demi keberadaan aliran listrik.
Seperti yang diungkapkan Rio (26), Warga Lubuk Agung, yang sangat merasa kecewa karena pemadaman listrik yang berlarut-larut.
"Kita masyarakat jadi buat susah, susah mandi karena memakai sumur bor, dan membuat daerah kita gelap gulita bagai tak berpenghuni," keluhnya.
Keluhan yang sama juga diungkapkan warga Gunung Bungsu, Zizah (46). Ibu rumah tangga ini sangat menyayangkan seringnya mati lampu di daerahnya.
"Entah kenapa di tempat kita ini sering sekali mati lampau, biasanya dalam sehari bisa 5 sampai 6 kali matinya. dan sekarang sudah mati tak hidup-hidup lagi," kesalnya.
Terkait matinya lampu di Kecamatan XIII Koto Kampar, pihak PLN mengaku pemadan ini disebabkan adanya komponen jaringan listrik yang mengalami kerusakan.
"Pemadaman terjadi karena ada komponen tembaga yang rusak yang kita sebut isolator, yang ada di tiang listrik yang berwarna cokelat di didaerah Batu Bersurat, tepatnya di depan Kantor Camat dan di tiang listrik yang berada sebelum Jambatan PLTA Koto Panjang," terang Manager PLN Rayon Bangkinang, Feri Rahman, Selasa (22/3).
Proses perbaikan menurut Feri terkendala karena hujan yang mengguyur Kabupaten Kampar Senin malam.***