BAGANSIAPIAPI(riaumandiri.co)-Bupati Rokan Hilir, H Suyatno, berpesan agar setiap calon penghulu jangan saling menjatuhkan satu dengan yang lainnya.
Hal itu diungkapkan Bupati saat memimpin apel pembukaan Tes Baca Quran di Purna Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), di Kawasan Perkantoran Batu Enam, Kamis (17/3) pagi. "Setiap Kepenghuluan ada lima orang ada empat dan mungkian ada yang tiga orang calon. Saya yakin semua saling mengenal dan jangan saling menjatuhkan," kata Bupati, di depan para peserta yang dibariskan.
Hal ini menurutnya, perlu untuk dihindari agar jangan sampai karena pemilihan kepala desa sampai bermusuhan. Suyatno menjelaskan, Pilkades merupakan sebuah demokrasi yang harus dihormati, sehingga biarkan prosesnya berjalan sesuai ketentuan.
"Ingat, tujuan maju dalam Pilkades untuk mengabdi dan bukan untuk mencari musuh, apalagi nantinya tak menerima hasil akhir. Jangan pula macam saya sampai pula ke Mahkamah Konstitusi," kata Bupati, sambil dibalas tepuk tangan oleh para calon penghulu.
Bahkan ia yakin setiap calon di desanya masing-masing ada yang maju bersaudara, sehingga sangat perlu dijaga agar jangan sampai ada perselisihan yang terjadi. "Pilkades ini sebentar, siapa yang akan memimpin itu sudah digariskan. Usai Pilkades nanti harus tetap rukun dan saling mendukung untuk membangun desa," pesan Bupati.
Ia juga mengaku, jumlah calon penghulu dari 64 Kepenghuluan yang bakal digelar Juni mendatang sangat ramai, meskipun baru perdana dilakukan secara serentak. "Saya tidak tahu maju karena mau mengabdi atau karena tergiur oleh Alokasi Dana Desa," sindir Bupati.
Namun ia mengingatkan, siapapun penghulu yang duduk jangan sampai salah dalam menggunakan dana desa dan harus jelas Surat Pertanggungjawabannya. Dana desa yang dikucurkan pusat memang setiap tahun semakin meningkat, sehingga perlu kehati-hatian agar jangan sampai terjerat kasus hukum.
"Kalau tak jelas SPj yang digunakan, maka pencairan dana berikutnya tidak bisa. Jagan pula berfikir karena ditahan Pemkab karena sistem uangnya langsung ke rekening dan tidak boleh dipotong sepeserpun," Ujar H Suyatno.
Ia juga meminta penghulu untuk membedayakan staf dalam mengusun program menggunakan dana ADD, sehingga jangan ada kecemburuan sosial dan hal yang tak diinginkan. Ia juga menegaskan, berdasarkan peraturan memang untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) diperbolehkan maju, namun harus mengambil masa cuti.
"Saya doakan yang terpiliah adalah yang terbaik, banyak yang datang minta bantu, namun saya bingung karena tak ada cara untuk bisa dibantu. Kalau minta doa bisa, tapi kalau membantu tak bisa meskipun seorang Bupati, karena ini demokratis dan langsung dipilih oleh rakyat," kata Bupati.(zmi)