PEKANBARU (riaumandiri.co)-Peristiwa penabrakan Anggota Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Kopda Dadi Santoso, oleh sekelompok orang, diyakini dilakukan secara disengaja. Dimana Kopda Dadi tewas dalam peristiwa yang terjadi di kawasan Purna MTQ Pekanbaru pada 26 Oktober 2015 lalu.
Hal tersebut seperti terungkap pada persidangan yang digelar di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Pekanbaru, Kamis (17/3). Adapun terdakwa dalam kasus ini yaitu Andi Firmansyah Harianja, yang diduga merupakan kaki tangan Zuaxa Gurning alias Caca Gurning. Anggota Satuan Lalu Lintas Polresta Pekanbaru, Brigadir Hermaliza, yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum Sukatmini dan Herlina dari Kejaksaan Negeri Pekanbaru, sebagai saksi dalam persidangan tersebut menuturkan kalau dirinya saat itu yang mendapat laporan peristiwa tersebut.
Menanggapi laporan tersebutu, dirinya langsung bergegas ke Tempa Kejadian Perkara (TKP) yang berlokasi di Purna MTQ Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. Olah TKP dilakukan sejak pukul 06.30 WIB hingga pukul 09.00 WIB. "Kita bersama dengan TNI melakukan olah TKP pasca kejadian itu," ungkap saksi Brigadir Hermaliza di hadapan majelis hakim yang diketuai Martin Ginting.
Adapun hasil dari olah TKP tersebut, lanjut Hermaliza, disimpulkan bahwa peristiwa itu dilakukan secara sengaja. "Dilihat dari bekas ban mobil yang digunakan untuk menabrak korban dan posisi korban. Selain itu, melihat luasnya perkarangan Purna MTQ maka disimpulkan kejadian itu dilakukan secara sengaja," tegasnya.
Sementara itu, saksi lainnya, Rafael yang merupakan warga sipil yang tinggal di sekitar tempat kejadian menerangkan kalau peristiwa yang menewaskan Kopda Dadi Santoso tersebut terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Pada saat kejadian, saksi mengatakan tidak melihat secara pasti bagaimana korban bisa meninggal.
"Saat saya keluar, saya melihat korban sudah terkapar," jelas saksi Rafael pada persidangan yang turut disaksikan belasan anggota TNI AD berseragam. Pada saat korban terkapar dengan sejumlah luka pada bagian kepala, lanjutnya, sekitar 50 personil Kostrad yang saat itu bertugas menangani dampak kabut asap di Kota Pekanbaru pada Oktober 2015 silam, langsung berusaha membantu dan membawa korban ke rumah sakit.(dod)