DUMAI (riaumandiri.co) - Pemko Dumai melalui Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengembangkan model pendidikan ramah anak dengan menetapkan enam sekolah sebagai percontohan.
Disampaikan Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak BKBP3A Dumai Irfan Wahyudi, enam sekolah pilot project ramah anak itu yakni, SDN Binsus Kota, SDN 012 Purnama, SMPN 1, SMPN 2, SMAN 2 dan SMAN Binsus Kota Dumai.
Menurut dia, langkah ini sebagai upaya untuk menyiapkan berbagai perangkat kebijakan dan meningkatkan program perlindungan anak di sekolah.
"Pemko Dumai mendorong terwujudnya model sekolah yang mampu menjadi tempat tumbuh kembang ideal bagi anak melalui sekolah ramah anak," katanya, Selasa (15/3).
Dijelaskan, Dumai saat ini sudah ditetapkan sebagai kota layak anak (KLA) kategori pratama, namun Kementerian PP RI menilai pada 2017 mendatang sudah layak meraih kategori nindya karena progres komitmen nyata terhadap pemenuhan hak anak.
Sementara, Wakil Walikota Dumai Eko Suharjo juga mengajak semua pihak untuk mengoptimalkan pola asuh dan pendidikan anak, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.
Menurut dia, generasi tangguh tidak lahir sendiri, namun ada proses pembelajaran dan pembinaan terstruktur.
"Melalui sekolah ramah anak merupakan upaya menjamin dan memenuhi hak anak di setiap aspek kehidupan dan pemerintah sangat mengapresiasi ditunjuknya enam sekolah sebagai pilot project," jelasnya.
Ia berharap, sekolah ramah anak menjadi model percontohan bagi sekolah lain dan harus terbuka dengan melibatkan anak berpartisipasi dalam segala kegiatan, kehidupan sosial serta mendorong tumbuh kembang dan kesejahteraan anak.
"Sekolah ramah anak harus aman, bersih, sehat, hijau, inklusif, nyaman bagi perkembangan fisik, psikososial anak termasuk yang berkebutuhan khusus," tukasnya.***