SELATPANJANG (riaumandiri.co)-Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sejak dua minggu lalu di Kepulauan Meranti, sejauh ini telah banyak menyita tenaga dan materil.
Tindakan pemadaman yang dilakukan petugas di lapangan juga senantiasa dipatahkan oleh berbagai kendala teknis. Selain musim kering yang berkelanjutan memaksa suhu udara menjadi semakin tinggi. Apalagi dengan kondisi alam yang telah kering kerontang sangat rentan sekali dijilat api.
Sumber air yang sulit ditemukan juga menjadi kendala utama selain tingginya dana operasional setiap harinya.
"Inilah kendala riil yang kita alami saat ini di lapangan, tidak ada kata lain selain berharap dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Riau. Sehingga kebakaran yang terjadi akan bisa kita tangani dengan tuntas,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, M Edi Afrizal kepada Haluan Riau Senin (14/3) kemarin.
Menurut Edi, dengan berbagai keterbatasan yang dialami oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, diharapkan dukungan kuat Pemerintah Provinsi Riau untuk bisa dengan segera menuntaskan persoalan kebakaran yang terjadi di beberapa titik di Meranti.
"Kita sangat berharap dukungan kuat dari provinsi. Baik dari peralatan pemadam, maupun personil serta dukungan operasional selama pelaksanaan pemadaman tersebut.
Jika hanya mengandalkan kemampuan kabupaten, maka dikhwatirkan kita tidak bisa berbuat banyak. Sebab jika hanya mengandalkan tenaga manusia, maka hal itu akan sangat menyulitkan kita semua. Jadi mumpung api masih belum terlalu melebar, kita berharap agar provinsi segera menerjunkan bantuan,” ungkap Edi.
Tim FERT
Sementara itu Eric, Humas PT RAPP di Pangkalan Kerinci mengatakan, menghadapi kebakaran hutan dan lahan yang belum teratasi sepenuhnya yang terjadi di Desa Mekar Sari dan Desa Anak Kamal Kecamatan Merbau, perusahaan sejak Senin pagi kemarin kembali menerjunkan 8 personil dari FERT (Fire Emergency Respose Team).
Mereka diterjunkan untuk membantu pemadaman api di dua lokasi yang berjarak 800 meter dari batas konsesi PT RAPP tersebut.
Pemadaman api yang dilakukan bersama dengan pihak BPBD dan masyarakat serta aparat keamanan itu. Namun hingga saat ini masih belum berhasil mengatasi sepenuhnya.(jos)