TEHERAN (riaumandiri.co)-Militer Iran mengklaim rudal balistik yang diluncurkan dalam uji coba, mampu menjangkau wilayah Israel. Peluncuran dua rudal balistik ini digelar di tengah pemberlakuan sanksi baru Amerika Serikat terhadap program rudal Iran.
Dalam pernyataannya, Rabu (9/3), Korps Garda Revolusioner Islam Irak (IRGC) mengklaim dua rudal Qadr yang diluncurkan dari wilayah Iran bagian utara pada Rabu (9/3) waktu setempat, berhasil mengenai target yang berjarak 1.400 kilometer.
Diketahui juga bahwa titik terluar Iran berjarak sekitar 1.000 kilometer dari wilayah Yerusalem dan Tel Aviv, Israel.
"Alasan kami mendesain rudal kami dengan jangkauan dua ribu kilometer ialah agar mampu mengenai musuh kami, rezim Zionis, dari jarak aman," ucap salah satu Komandan IRGC, Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeeh seperti dikutip dari kantor berita ISNA.
Disebutkan juga oleh IRGC, bahwa aktivitas uji coba rudal ini merupakan bagian dari latihan militer. "Untuk menunjukkan kemampuan pertahanan Iran dan kemampuan menghadapi setiap ancaman," sebut IRGC.
Belum ada tanggapan dari otoritas Israel terkait peluncuran rudal Iran ini dan klaim IRGC tersebut. Israel sendiri kini tengah menjamu Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk membahas isu-isu kawasan.
Uji coba rudal balistik Iran pada Rabu (9/3) tersebut merupakan yang kedua kali digelar dalam dua hari terakhir. Pada Selasa (8/3), Iran juga menggelar uji coba sejumlah rudal balistik miliknya dari bangunan bawah tanah di wilayah Iran.
Di sisi lain, uji coba rudal balistik Iran itu jelas menantang sanksi baru AS. Pada Januari lalu, AS menjatuhkan sanksi baru terhadap perusahaan dan individu terkait program rudal Iran, terkait peluncuran rudal Emad dengan jangkauan medium pada Oktober 2015 lalu.
Untuk uji coba rudal kali ini, AS menyebut Iran akan memancing reaksi keras dari Dewan Keamanan (DK) PBB.
Karena jelas uji coba rudal ini melanggar resolusi DK PBB yang melarang Iran untuk mengembangkan rudal yang didesain khusus untuk membawa hulu ledak nuklir.(bbs, rtr, dtc, sis)